Indonesia
memiliki potensi yang sangat besar dalam hal Sumber Daya Manusia (SDM). Menurut
Studi dari grup konsultasi PwC, Indonesia bepotensi untuk menjadi ekonomi
dengan PDB terbesar ke-4 di dunia di tahun 2050. Namun, sayangnya potensi
Indonesia dalam Tingkat literasi atau minat baca pada masyarakat masih jauh
tertinggal dibandingkan negara-negara lain. Menurut UNESCO, minat baca di
Indonesia termasuk yang terendah di dunia. Meskipun ada beberapa data yang
menunjukkan peningkatan minat baca, terutama di kalangan anak muda. Rendahnya
tingkat minat baca pada masyarakat Indonesia tentunya dapat menghambat Kemajuan
Pendidikan dan Pembangunan Nasional. Dengan demikian, masyarakat kesulitan
menyerap ilmu pengetahuan dan keterampilan baru. Ini dapat berdampak pada
kualitas Pendidikan secara keseluruhan.
Berdasarkan
data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Tingkat Kegemaran Membaca
(TGM) Nasional terus menunjukkan tren peningkatan yang signifikan. Skor TGM
nasional pada tahun 2024 mencapai 72,44. Angka ini merupakan lompatan positif
yang mengindikasikan makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya
membaca. Meskipun terdapat adanya peningkatan yang signifikan terhadap minat
gemar membaca pada masyarakat Indonesia, tetapi peningkatan itu masih belum
cukup untuk tetap terus menaikkan minat
baca pada masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya yang harus terus
dilakukan. Contohnya pada beberapa upaya pemerintah untuk terus menaikkan minat
gemar membaca, salah satunya, yaitu dengan melaksanakan tiga program untuk
memperkuat miant baca pada seluruh masyarakat Indonesia.
Tiga
program pemerintah tersebut berupa. Pertama, Program Literasi Keluarga, yaitu
penyiapan konten literasi keluarga dan penyusunan panduan literasi di keluarga
seperti membacakan buku, mendongeng, dan lainnya. Kedua, Program Literasi
Satuan Pendidikan, yaitu penyusunan panduan literasi dalam pembelajaran untuk
mengembangkan pengetahuan dan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Ketiga,
Program Literasi Masyarakat merupakan peningkatan akses dan konten literasi
masyarakat melalui peningkatan layanan perpustakaan secara nasional.
Selain
upaya yang terus dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia untuk selalu menaikkan
dan menumbuhkan minat gemar membaca, terdapat pula harapan agar kegiatan
membaca terus tumbuh dan berkembang pada seluruh lapisan masyarakat Indonesia
baik anak-anak hingga dewasa, yaitu dengan melakukan berbagai upaya lain selain
upaya dari pemerintah. Dengan upaya bersama untuk membangun budaya literasi
yang kuat, dimulai dari pendidikan dasar hingga melibatkan seluruh lapisan
masyarakat. Ini melibatkan penyediaan akses buku yang mudah, menciptakan
lingkungan yang mendukung minat baca, serta memanfaatkan teknologi untuk akses
informasi dan pembelajaran yang lebih luas. Dengan begitu diharapkan Indonesia
dapat terus mecapai peningkatkan minat gemar membaca yang signifikan. Yang pada
akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan
kemajuan bangsa.
Minat
gemar membaca pada masyarakat seharusnya bisa juga bertumbuh melalui factor
lingkungan yang mendukung, yang dapat memudahkan masyarakat untuk bisa selalu
membaca. Terdapat beberapa langkah-langkah untuk upaya yang dapat dilakukan masyarakat
Indonesia untuk meningkatkan minat gemar membaca mereka.
Pertama,
menyediakan akses buku yang mudah dan beragam memastikan setiap masyarakat
mempunyai akses yang mudah ke berbagai jenis buku, Pemerintah dan Lembaga
terkait harus memperbanyak perpusatakaan umun, seperti menyediakan pojok baca
di tempat umun serta perpustakaan keliling terutama di tempat-tempat terpencil.
Koleksi buku yang disediakan harus beragam, mulai dari buku fiksi, nonfiksi,
buku anak-anak hingga literatur populer yang sesuai dengan berbagai usia dan
minat. Dengan akses yang mudah dan pilihan yang lengkap, masyarakat akan lebih
terdorong untuk membaca karena tidak kesulitan mencari bahan bacaan yang mereka
sukai.
Kedua,
mengembangkan program literasi di sekolah dan komunitas. Sekolah dapat
mengadakan klub baca, lomba membaca, atau diskusi buku secara rutin untuk
membangun kebiasaan membaca siswa. Komunitas juga dapat menyelenggarakan
kegiatan serupa yang melibatkan masyarakat luas. Program-program ini tidak
hanya menumbuhkan minat baca, tetapi juga menciptakan ruang sosial di mana
pembaca dapat berbagi pengalaman dan rekomendasi buku sehingga membaca menjadi
aktivitas yang menyenangkan dan bermakna.
Ketiga,
memanfaatkan teknologi digital untuk membaca,penggunaan aplikasi e-book,
audiobook, dan platform literasi digital memungkinkan masyarakat mengakses buku
kapan saja dan di mana saja melalui perangkat digital seperti smartphone atau
tablet. Konten digital yang interaktif dan multimedia dapat membuat proses
membaca lebih menarik, terutama bagi generasi muda yang terbiasa dengan
teknologi. Kerja sama antara pemerintah dan pengembang teknologi diperlukan
untuk menyediakan layanan digital yang mudah diakses dan terjangkau.
Kempat,
mendorong peran keluarga dalam membiasakan membaca. Orang tua harus menjadi
contoh dengan rutin membaca di rumah dan mengajak anak-anak membaca bersama.
Selain itu, orang tua perlu menyediakan berbagai bahan bacaan yang menarik dan
sesuai usia anak. Dengan dukungan dan bimbingan dari keluarga, anak-anak akan
lebih termotivasi untuk membaca sejak dini sehingga minat baca mereka dapat
tumbuh dan berlanjut hingga dewasa.
Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat berbagai upaya yang dapat dilakukan
seluruh kalangan masyarakat Indonesia dalam menumbuhkan minat gemar membaca,
Dengan membaca dapat menambah pengetahuan dan kemapuan berpikir pada
masayarakat agar dapat tercipta kualitas berpikir Sumber Daya Manusia yang
berkualitas dan dapat memajukan bangsa. Maka dari dengan segala upaya yang ada,
seluruh lapisan masyarakat Indonesia
harus selalu bisa menumbuhkan minat gemar membaca pada mereka agar terus
berkembang. Tentunya dengan adanya upaya-upaya yang terus diterapkan dan
dilakukan baik oleh pemerintah, Lembaga, komunitas, keluarga, bahkan oleh diri
sendiri.
Oleh: Tri Nadia (20240110024_PBSIC-01)
0 komentar:
Posting Komentar