Sabtu, 05 Juli 2025

Aku Ingin Indonesia Tumbuh Bersama Literasi

 Literasi adalah fondasi utama dalam membangun bangsa yang berdaulat dan mandiri. Di tengah era digitalisasi global, kemampuan literasi bukan hanya menjadi tolak ukur kemajuan individu, tetapi juga indikator kualitas suatu peradaban. Indonesia memiliki peluang besar untuk tumbuh menjadi bangsa literasi yang unggul. Data Badan Pusat Statistik (2023) menunjukkan bahwa tingkat melek huruf penduduk usia 15 tahun sudah mencapai sekitar 96 persen. Namun, kenyataan ini masih menyisakan pekerjaan rumah besar: budaya literasi yang belum sepenuhnya mengakar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Minat baca yang rendah dan ketimpangan akses literasi antara kota dan desa menjadi tantangan serius yang harus segera diatasi agar Indonesia dapat tumbuh bersama literasi.

 

Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat memiliki peran sentral dalam menumbuhkan budaya literasi. Ketika orang tua menanamkan kebiasaan membaca, berdiskusi, dan mengapresiasi buku sejak dini, anak-anak akan tumbuh menjadi generasi yang cinta literasi. Perempuan, khususnya ibu rumah tangga, memegang peran penting dalam menciptakan lingkungan rumah yang kaya akan aktivitas literasi. Mereka dapat memulai dari hal sederhana seperti membacakan cerita sebelum tidur, mengajak anak mengunjungi perpustakaan, hingga membimbing anak untuk mengenali media informasi yang bermanfaat. Literasi bukan hanya soal kemampuan membaca dan menulis, melainkan juga kecakapan berpikir kritis, memahami, dan menerapkan informasi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sejalan dengan pandangan UNESCO (2017) bahwa literasi merupakan hak dasar manusia dan sarana pemberdayaan menuju pembangunan berkelanjutan.

 

Selain keluarga, pemuda-khususnya mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI)-memiliki tanggung jawab moral dalam mengembangkan literasi bangsa. Pemuda PBSI mampu memanfaatkan bahasa dan sastra sebagai media membangkitkan kesadaran literasi melalui karya tulis, pertunjukan teater, atau kampanye literasi digital. Mereka juga dapat menjadi agen perubahan dengan merancang program-program literasi berbasis komunitas, seperti rumah baca desa, pelatihan menulis, dan pojok baca sekolah. Kemampuan komunikasi dan kreativitas pemuda menjadi modal strategis dalam membangun ekosistem literasi yang berkelanjutan, apalagi di era digital di mana penyebaran gagasan dapat menjangkau masyarakat luas hanya dengan sekali klik.


Mewujudkan Indonesia yang tumbuh bersama literasi membutuhkan ekosistem yang mendukung. Pemerintah, lembaga pendidikan, komunitas, dan sektor swasta harus bersinergi dalam memperluas akses terhadap bahan bacaan bermutu, membangun infrastruktur literasi seperti perpustakaan desa dan taman bacaan, serta menghadirkan program literasi berbasis teknologi. Langkah-langkah strategis tersebut harus diiringi kampanye budaya baca yang intensif agar masyarakat menyadari pentingnya literasi dalam kehidupan sehari-hari.



Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan memiliki peran penting dalam gerakan literasi nasional. Melalui pembelajaran bahasa yang kontekstual dan kreatif, generasi muda dapat dikenalkan pada nilai-nilai cinta tanah air, tanggung jawab sosial, dan keberagaman budaya. Sastra, sebagai bagian dari literasi, menjadi sarana refleksi untuk menggugah empati terhadap realitas sosial seperti perjuangan petani, pelestarian alam,


dan kearifan lokal.

 

 

Beberapa langkah nyata untuk membangun ekosistem literasi dapat dimulai dari revitalisasi taman bacaan masyarakat, integrasi literasi digital dalam kurikulum sekolah, hingga penyediaan aplikasi buku elektronik gratis yang mudah diakses. Pemerintah daerah dapat menggandeng komunitas literasi untuk menyelenggarakan festival literasi, lomba menulis, dan pameran buku lokal.

 

Masyarakat yang tumbuh bersama literasi adalah masyarakat yang siap menghadapi tantangan zaman. Literasi bukan hanya modal untuk meningkatkan kualitas SDM, tetapi juga pilar penting dalam mewujudkan bangsa yang berdaulat, mandiri, dan berkarakter.

 

Daftar Pustaka

             Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2020). Strategi Nasional Literasi 2020-2024. https://gln.kemdikbud.go.id

 UNESCO.(2017).Literacy for Sustainable Development. https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf0000259017

               Perpustakaan Nasional RI. (2020). Indeks Pembangunan Literasi Badan Pusat Statistik. (2023). Statistik Pendidikan 2023. https://www.bps.go.id

                    Katadata. (2021). Minat Baca Indonesia Masih Rendah, Ini Buktinya. https://katadata.co.id

             Masyarakat. https://www.perpusnas.go.id



Oleh: Muhammad Asep Alfarajel (20240110020_PBSI-01)








0 komentar:

Posting Komentar

Aku Ingin Masyarakat Indonesia Serius Mengikis Pembajakan Buku

  Pendahuluan   Obral buku bajakan akan tetap laris terutama ketika harga buku asli dirasa begitu mencekik. Situasi ini kerap dialami ol...