Kamis, 03 Juli 2025

SAYA INGIN INDONESIA MENJADI PRODUSEN MAKANAN TERKEMUKA DI DUNIA

Pendahuluan

Sebagai negara pertanian dan pelarian laut dengan variasi alami yang kaya, Indonesia memiliki basis yang kuat untuk menjadi toko makanan global. Aspirasi saya adalah menyaksikan Indonesia yang berkembang menjadi pemasok makanan kelas dunia yang menyediakan bahan-bahan dasar dan premium, barang-barang olahan standar internasional. Potensi Indonesia sebagai produsen makanan superior dunia didukung oleh sejumlah faktor penting, seperti yang dijelaskan dalam penelitian dari berbagai lembaga nasional dan internasional antara lain:

1. Dukungan pendukung dan iklim tropis:

Kementerian Pertanian Republik Indonesia melaporkan bahwa Indonesia memiliki lahan pertanian yang luas dan produktif, dengan iklim tropis yang memungkinkan pertumbuhan tanaman yang beragam sepanjang tahun. Sawah dan lahan kering adalah sumber daya yang kurang dimanfaatkan yang secara signifikan dapat berkontribusi pada ketahanan pangan jika dikelola dengan benar. Data BPS sangat penting bagi pembuat kebijakan untuk membuat keputusan berdasarkan informasi mengenai subsidi pertanian dan perjanjian perdagangan.

2.  Kekayaan Sumber Daya Maritim:

Sebagai kelompok pulau terbesar secara global dengan garis pantai terpanjang kedua, Indonesia memiliki sumber daya laut dan penangkapan ikan yang luar biasa. KKP menekankan pentingnya praktik penangkapan ikan yang berkelanjutan untuk memastikan kelayakan jangka panjang industri.

Kelompok makanan dan pertanian PBB mengakui Indonesia sebagai pemain industri perikanan utama secara global, baik dalam tangkapan liar dan ikan pertanian. - Barang makanan laut seperti udang, tuna, dan rumput laut adalah barang yang terus meningkat dalam penjualan.

 3. Keanekaragaman hayati dan komoditas superior:

Ekosistem dan iklim Indonesia yang beragam berkontribusi pada produksi komoditas ini, yang sangat penting untuk ekonomi negara dan pendapatan ekspor. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin Kemementan) secara rutin mempublikasikan data tentang produksi komoditas strategis yang menunjukkan bahwa Indonesia lebih unggul dalam beberapa global, seperti menjadi produsen kelapa sawit dan karet terbesar di dunia.

4. Meningkatnya permintaan global:

Studi dari berbagai organisasi seperti Bank Dunia dan Lembaga Penelitian Kebijakan Makanan Internasional (IFPRI) secara teratur memperkirakan peningkatan kebutuhan makanan di seluruh dunia karena pertumbuhan populasi dan pergeseran kebiasaan makan. Ekonomi Indonesia tumbuh dengan cepat, dan pertumbuhan ini menghadirkan peluang bagi negara untuk memperluas pangsa pasarnya.

5. Kebijakan dan hilir:

Administrasi Indonesia mempromosikan pembaruan pertanian dan memancing dengan inisiatif seperti penggunaan mesin, distribusi benih berkualitas tinggi, pengelolaan air, dan penciptaan pusat produksi. Kebijakan untuk produk yang berkaitan dengan pertanian dan penangkapan ikan masih dipromosikan untuk meningkatkan nilai ekstra, seperti yang diamati dalam barang-barang berbasis kelapa sawit (biofuel, bahan kimia dari minyak) dan barang-barang makanan laut yang halus (strip ikan, ini didukung oleh pendanaan di sektor pengolahan makanan.


 Harapan

Melihat peluang yang ada, usaha saya agar Indonesia menaikkan daya produksi pangan serta menjadi eksportir pangan yang berkontribusi terhadap ketahanan pangan di dunia. Meliputi harapan:

1. Produksi Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan: Pengelolaan pertanian dan perikanan berkelanjutan dengan pencemaran yang minimum, serta pelestarian alam untuk generasi mendatang.

2. Pangan Berkualitas dan Berstandar Internasional: Setiap produk pangan yang diekspor wajib memiliki sertifikat dan diakui secara internasional serta bersaing pada pasar premium.

3. Diversifikasi Produk Olahan Bernilai Tinggi: Perubahan dari ekspor bahan mentah menjadi inovasi dengan merek sendiri dan dipasarkan secara internasional, contohnya biji kakao menjadi cokelat premium, ikan mentah jadi produk olahan bergizi tinggi.

4. Sejahtera untuk Petani dan Nelayan: Peningkatan pendapatan serta kesejahteraan untuk petani, nelayan, dan pekerja sektor pertanian akibat peningkatan efisiensi, pasar, dan nilai dari tambahan hilirisasi.

5. Indonesia sebagai Pusat Riset dan Inovasi Pangan: Pembangunan di bidang pangan, bioteknologi pertanian, pangan fungsional, serta teknologi pascapanen.


Untuk menyadari bahwa Indonesia adalah salah satu produsen pertanian dan akuakultur yang maju di dunia, diperlukan strategi komprehensif dan pelaksanaan yang terstruktur. Berikut adalah garis besar langkah-langkah yang iteratif:

Langkah 1. Modernisasi dan Intensifikasi Pertanian / Perikanan.

• Mekanisasi dan Teknologi Terkait: Adopsi mesin pertanian modern dan teknologi akuakultur serta perikanan yang efisien untuk mencapai produktivitas yang lebih tinggi dan mengurangi kerugian pasca-panen.

• Benih yang Lebih Baik dan Riset Varietas Baru: Mengembangkan dan menyediakan benih serta bibit yang tahan terhadap iklim dan memiliki hasil tinggi. Meningkatkan riset untuk mengembangkan varietas baru dengan ketahanan lebih tinggi terhadap hama, penyakit, dan makanan yang lebih bergizi.

• Sistem Irigasi Canggih: Pembangunan dan rehabilitasi sistem irigasi yang efisien dalam penggunaan air dengan pemanfaatan teknologi irigasi ramah lingkungan modern (misalnya: irigasi tetes) untuk optimalisasi air yang lebih baik.

 • Peningkatan Kapasitas Petani dan Nelayan (Pendidikan dan Pelatihan):

Melakukan program penyuluhan dan lokakarya secara berkala tentang pengenalan mesin modern, teknik akuakultur dan perikanan yang modern dan berkelanjutan.

Menunjukkan di lapangan praktik yang tepat untuk pemilihan benih dan bibit, serta aplikasi pupuk dan pestisida yang rasional.

Memberikan pemantauan khusus untuk memastikan bahwa para petani dan nelayan menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh dan mengatasi masalah praktis yang dihadapi.           Literasi Digital Pertanian dan Perikanan: Pelatihan petani dan nelayan tentang akses informasi melalui platform digital, pemantauan harga pasar, dan pemanfaatan teknologi pertanian dan perikanan pintar.

 

Langkah 2. Industri yang Berkembang dalam Pengolahan Hilir dan Peran:

•Investasi di Pabrik Pengolahan: Mendorong investasi dalam pembangunan pabrik pengolahan makanan skala menengah dan besar di pusat produksi, dengan teknologi pengolahan dan pengemasan modern.

•Diversifikasi Produk: Mendorong inovasi pengolahan lebih lanjut untuk komoditas makanan yang ada (misalnya minyak sawit menjadi oleokimia, buah menjadi puree atau buah kering, ikan menjadi kolagen ikan).

•Sertifikasi Standar Kualitas Internasional: Memastikan semua produk makanan olahan memenuhi standar kualitas, sertifikasi keamanan (HACCP, ISO 22000) dan standar internasional yang diperlukan untuk pasar ekspor.

 

Langkah 3. Memperkuat Logistik dan Rantai Pasokan:

•Infrastruktur Transportasi & Penyimpanan: Pembangunan dan perbaikan jalan, pelabuhan laut, bandara, dan fasilitas penyimpanan dingin di pusat produksi hingga pelabuhan ekspor.

•Sistem Logistik Terintegrasi: Pengembangan sistem logistik pemasaran dari hulu ke hilir dengan biaya transportasi dan kerusakan produk yang efektif dan efisien.

•Sistem Informasi Rantai Pasokan: Penggunaan teknologi informasi untuk melacak produk dari pertanian/ perikanan hingga konsumen akhir meningkatkan transparansi dan efisiensi.

 

Langkah 4: Akses Pasar Internasional dan Promosi

•Negosiasi Perjanjian Perdagangan: Aktif melakukan negosiasi perjanjian perdagangan bebas (FTA) untuk membuka akses pasar baru dan mengurangi hambatan tarif.

•Promosi Produk Unggulan: Melaksanakan promosi yang agresif untuk produk pangan unggulan Indonesia di pasar internasional berupa pameran dagang, misi dagang, maupun di platform digital.

•Branding dan Pemasaran: Penguatan dan pengembangan brand image produk pangan Indonesia di pasar global dengan menonjolkan keunikan dan kualitas yang menarik.

 

Gambar langkah

Kuning Dan Putih Ilustrasi Fokus Belajar Brainstorm

 

Kesimpulan

Visi menjadi produsen pangan terkemuka di dunia bagi Indonesia bukanlah sebuah utopia, tetapi merupakan sebuah tujuan yang realistis dan strategis. Negara ini memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, mendapatkan dukungan berupa kebijakan dari pemerintah, serta kapasitas untuk berinovasi. Modal yang dibutuhkan tersebut tersedia dengan melakukan modernisasi sektor pertanian dan perikanan, pengembangan yang kuat bagi industri hilirisasi, penguatan sistem logistik, serta penetrasi pasar internasional secara agresif. Transformasi ini memungkinkan Indonesia tidak hanya untuk mewujudkan kedaulatan pangan bagi bangsanya sendiri, namun juga menjadikan Indonesia sebagai pemain kunci yang krusial dalam menjaga ketahanan pangan dunia, serta meningkatkan kesejahteraan bagi jutaan petani dan nelayan yang tersebar di seluruh Nusantara.

Oleh: Irna Hendriyani (20240110012_PBSIC-01)

 

0 komentar:

Posting Komentar

Aku Ingin Masyarakat Indonesia Serius Mengikis Pembajakan Buku

  Pendahuluan   Obral buku bajakan akan tetap laris terutama ketika harga buku asli dirasa begitu mencekik. Situasi ini kerap dialami ol...