Pendahuluan
Sebagai
negara pertanian dan pelarian laut dengan variasi alami yang kaya, Indonesia
memiliki basis yang kuat untuk menjadi toko makanan global. Aspirasi saya
adalah menyaksikan Indonesia yang berkembang menjadi pemasok makanan kelas
dunia yang menyediakan bahan-bahan dasar dan premium, barang-barang olahan
standar internasional. Potensi Indonesia sebagai produsen makanan superior
dunia didukung oleh sejumlah faktor penting, seperti yang dijelaskan dalam
penelitian dari berbagai lembaga nasional dan internasional antara lain:
1. Dukungan pendukung dan iklim tropis:
Kementerian
Pertanian Republik Indonesia melaporkan bahwa Indonesia memiliki lahan
pertanian yang luas dan produktif, dengan iklim tropis yang memungkinkan
pertumbuhan tanaman yang beragam sepanjang tahun. Sawah dan lahan kering adalah
sumber daya yang kurang dimanfaatkan yang secara signifikan dapat berkontribusi
pada ketahanan pangan jika dikelola dengan benar. Data
BPS sangat penting bagi pembuat kebijakan untuk membuat keputusan berdasarkan
informasi mengenai subsidi pertanian dan perjanjian perdagangan.
2. Kekayaan Sumber Daya Maritim:
Sebagai
kelompok pulau terbesar secara global dengan garis pantai terpanjang kedua,
Indonesia memiliki sumber daya laut dan penangkapan ikan yang luar biasa. KKP
menekankan pentingnya praktik penangkapan ikan yang berkelanjutan untuk
memastikan kelayakan jangka panjang industri.
Kelompok
makanan dan pertanian PBB mengakui Indonesia sebagai pemain industri perikanan
utama secara global, baik dalam tangkapan liar dan ikan pertanian. - Barang
makanan laut seperti udang, tuna, dan rumput laut adalah barang yang terus
meningkat dalam penjualan.
3. Keanekaragaman
hayati dan komoditas superior:
Ekosistem
dan iklim Indonesia yang beragam berkontribusi pada produksi komoditas ini,
yang sangat penting untuk ekonomi negara dan pendapatan ekspor. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
(Pusdatin Kemementan) secara rutin mempublikasikan data tentang produksi
komoditas strategis yang menunjukkan bahwa Indonesia lebih unggul dalam
beberapa global, seperti menjadi produsen kelapa sawit dan karet terbesar di
dunia.
4.
Meningkatnya permintaan global:
Studi
dari berbagai organisasi seperti Bank Dunia dan Lembaga Penelitian Kebijakan
Makanan Internasional (IFPRI) secara teratur memperkirakan peningkatan
kebutuhan makanan di seluruh dunia karena pertumbuhan populasi dan pergeseran
kebiasaan makan. Ekonomi Indonesia tumbuh dengan cepat, dan pertumbuhan ini
menghadirkan peluang bagi negara untuk memperluas pangsa pasarnya.
5. Kebijakan dan hilir:
Administrasi
Indonesia mempromosikan pembaruan pertanian dan memancing dengan inisiatif
seperti penggunaan mesin, distribusi benih berkualitas tinggi, pengelolaan air,
dan penciptaan pusat produksi. Kebijakan
untuk produk yang berkaitan dengan pertanian dan penangkapan ikan masih
dipromosikan untuk meningkatkan nilai ekstra, seperti yang diamati dalam
barang-barang berbasis kelapa sawit (biofuel, bahan kimia dari minyak) dan
barang-barang makanan laut yang halus (strip ikan, ini didukung oleh pendanaan
di sektor pengolahan makanan.
Melihat peluang yang ada, usaha saya agar Indonesia menaikkan daya produksi pangan serta menjadi eksportir pangan yang berkontribusi terhadap ketahanan pangan di dunia. Meliputi harapan:
1. Produksi Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan:
Pengelolaan pertanian dan perikanan berkelanjutan dengan pencemaran yang
minimum, serta pelestarian alam untuk generasi mendatang.
2. Pangan Berkualitas dan Berstandar
Internasional: Setiap produk pangan yang diekspor wajib memiliki sertifikat dan
diakui secara internasional serta bersaing pada pasar premium.
3. Diversifikasi Produk Olahan Bernilai Tinggi:
Perubahan dari ekspor bahan mentah menjadi inovasi dengan merek sendiri dan
dipasarkan secara internasional, contohnya biji kakao menjadi cokelat premium,
ikan mentah jadi produk olahan bergizi tinggi.
4. Sejahtera untuk Petani dan Nelayan:
Peningkatan pendapatan serta kesejahteraan untuk petani, nelayan, dan pekerja
sektor pertanian akibat peningkatan efisiensi, pasar, dan nilai dari tambahan
hilirisasi.
5. Indonesia sebagai Pusat Riset dan Inovasi
Pangan: Pembangunan di bidang pangan, bioteknologi pertanian, pangan
fungsional, serta teknologi pascapanen.
Untuk menyadari bahwa Indonesia adalah salah satu produsen pertanian dan akuakultur yang maju di dunia, diperlukan strategi komprehensif dan pelaksanaan yang terstruktur. Berikut adalah garis besar langkah-langkah yang iteratif:
Langkah 1. Modernisasi dan Intensifikasi
Pertanian / Perikanan.
•
Mekanisasi dan Teknologi Terkait: Adopsi mesin pertanian modern dan teknologi
akuakultur serta perikanan yang efisien untuk mencapai produktivitas yang lebih
tinggi dan mengurangi kerugian pasca-panen.
• Benih
yang Lebih Baik dan Riset Varietas Baru: Mengembangkan dan menyediakan benih
serta bibit yang tahan terhadap iklim dan memiliki hasil tinggi. Meningkatkan
riset untuk mengembangkan varietas baru dengan ketahanan lebih tinggi terhadap
hama, penyakit, dan makanan yang lebih bergizi.
• Sistem
Irigasi Canggih: Pembangunan dan rehabilitasi sistem irigasi yang efisien dalam
penggunaan air dengan pemanfaatan teknologi irigasi ramah lingkungan modern
(misalnya: irigasi tetes) untuk optimalisasi air yang lebih baik.
• Peningkatan Kapasitas Petani dan Nelayan
(Pendidikan dan Pelatihan):
-Melakukan program penyuluhan dan lokakarya secara berkala
tentang pengenalan mesin modern, teknik akuakultur dan perikanan yang modern
dan berkelanjutan.
-Menunjukkan di lapangan praktik yang tepat untuk pemilihan
benih dan bibit, serta aplikasi pupuk dan pestisida yang rasional.
-Memberikan pemantauan khusus untuk memastikan bahwa para
petani dan nelayan menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh dan mengatasi
masalah praktis yang dihadapi. -Literasi Digital Pertanian dan
Perikanan: Pelatihan petani dan nelayan tentang akses informasi melalui
platform digital, pemantauan harga pasar, dan pemanfaatan teknologi pertanian
dan perikanan pintar.
Langkah 2. Industri yang Berkembang dalam Pengolahan Hilir
dan Peran:
•Investasi
di Pabrik Pengolahan: Mendorong investasi dalam pembangunan pabrik pengolahan
makanan skala menengah dan besar di pusat produksi, dengan teknologi pengolahan
dan pengemasan modern.
•Diversifikasi
Produk: Mendorong inovasi pengolahan lebih lanjut untuk komoditas makanan yang
ada (misalnya minyak sawit menjadi oleokimia, buah menjadi puree atau buah
kering, ikan menjadi kolagen ikan).
•Sertifikasi
Standar Kualitas Internasional: Memastikan semua produk makanan olahan memenuhi
standar kualitas, sertifikasi keamanan (HACCP, ISO 22000) dan standar
internasional yang diperlukan untuk pasar ekspor.
Langkah 3. Memperkuat
Logistik dan Rantai Pasokan:
•Infrastruktur
Transportasi & Penyimpanan: Pembangunan dan perbaikan jalan, pelabuhan
laut, bandara, dan fasilitas penyimpanan dingin di pusat produksi hingga
pelabuhan ekspor.
•Sistem
Logistik Terintegrasi: Pengembangan sistem logistik pemasaran dari hulu ke
hilir dengan biaya transportasi dan kerusakan produk yang efektif dan efisien.
•Sistem
Informasi Rantai Pasokan: Penggunaan teknologi informasi untuk melacak produk
dari pertanian/ perikanan hingga konsumen akhir meningkatkan transparansi dan
efisiensi.
Langkah 4: Akses Pasar Internasional dan Promosi
•Negosiasi
Perjanjian Perdagangan: Aktif melakukan negosiasi perjanjian perdagangan bebas
(FTA) untuk membuka akses pasar baru dan mengurangi hambatan tarif.
•Promosi
Produk Unggulan: Melaksanakan promosi yang agresif untuk produk pangan unggulan
Indonesia di pasar internasional berupa pameran dagang, misi dagang, maupun di
platform digital.
•Branding
dan Pemasaran: Penguatan dan pengembangan brand image produk pangan Indonesia
di pasar global dengan menonjolkan keunikan dan kualitas yang menarik.
Gambar langkah
Kesimpulan
Visi
menjadi produsen pangan terkemuka di dunia bagi Indonesia bukanlah sebuah
utopia, tetapi merupakan sebuah tujuan yang realistis dan strategis. Negara ini
memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, mendapatkan dukungan berupa
kebijakan dari pemerintah, serta kapasitas untuk berinovasi. Modal yang
dibutuhkan tersebut tersedia dengan melakukan modernisasi sektor pertanian dan
perikanan, pengembangan yang kuat bagi industri hilirisasi, penguatan sistem
logistik, serta penetrasi pasar internasional secara agresif. Transformasi ini
memungkinkan Indonesia tidak hanya untuk mewujudkan kedaulatan pangan bagi
bangsanya sendiri, namun juga menjadikan Indonesia sebagai pemain kunci yang
krusial dalam menjaga ketahanan pangan dunia, serta meningkatkan kesejahteraan
bagi jutaan petani dan nelayan yang tersebar di seluruh Nusantara.
Oleh: Irna Hendriyani (20240110012_PBSIC-01)
0 komentar:
Posting Komentar