Indonesia merupakan negara yang
terkenal dengan sumber daya alamnya yang kaya. Namun, selain itu, Indonesia
juga kaya akan keberagaman budaya, mulai dari adat istiadat, suku bangsa,
tarian tradisional, seni pertunjukan tradisional, dan sebagainya. Kekayaan
budaya ini bukan hanya merupakan warisan nenek moyang semata, tetapi juga
potensi besar yang dapat dikembangkan menjadi daya tarik pariwisata bagi
mancanegara.
Berdasarkan data Badan Pusat
Statistik (BPS) dari Profil Suku dan Bahasa Daerah Hasil Sensus Penduduk
2020, Indonesia memiliki lebih dari 1.300 suku bangsa yang tersebar dari
Sabang sampai Merauke. Kekayaan budaya ini menjadikan Indonesia sebagai negara
dengan keanekaragaman budaya tertinggi di Asia Tenggara. Selain itu, menurut
data Katadata Insight Center, pariwisata budaya merupakan salah satu jenis
wisata yang paling diminati wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia,
setelah wisata alam.
Indonesia memiliki berbagai wisata
budaya dengan potensi yang luar biasa. Salah satunya adalah warisan budaya yang
telah diakui UNESCO, yaitu Candi Borobudur. Wisata budaya Candi Borobudur
terletak di Jawa Tengah, tepatnya di Yogyakarta. Wisatawan yang berkunjung ke
Candi Borobudur dapat menikmati keindahan candi sekaligus mendapatkan
pengetahuan sejarah mengenai pembuatannya. Di candi tersebut, para wisatawan
juga dapat melihat berbagai relief yang menggambarkan ajaran dan kehidupan
masyarakat zaman dahulu. Banyaknya kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur
memberi dampak positif dengan membuka peluang usaha dan menciptakan lapangan
kerja yang lebih banyak.
Wisata budaya di Bali juga kerap
menjadi pilihan utama bagi wisatawan mancanegara. Selain alamnya yang indah,
Bali juga memiliki berbagai macam budaya, salah satunya yaitu tarian
tradisional. Tari tradisional Bali yang sering dipertunjukkan di hadapan para
wisatawan adalah Tari Kecak. Meski tidak termasuk dalam warisan budaya UNESCO
seperti Candi Borobudur, Tari Kecak cukup populer di kalangan wisatawan yang
berkunjung ke Bali. Bali bahkan menyumbang hampir 40% dari total devisa sektor
pariwisata Indonesia (Katadata, 2023), menjadikannya contoh nyata keberhasilan
pengembangan wisata budaya.
Indonesia bukan hanya Bali.
Indonesia juga memiliki wisata budaya kesenian, seperti Museum Wayang di Kota
Tua Jakarta. Museum ini memiliki lebih dari 5.373 koleksi wayang. Wayang yang
dipamerkan tidak hanya berasal dari Indonesia, tetapi juga dari mancanegara,
seperti Thailand, Suriname, Tiongkok, Vietnam, Prancis, India, Malaysia, dan
Kamboja. Jenis wayang yang dipamerkan terdiri dari wayang kulit, wayang golek,
dan lainnya.
Menurut laporan World Travel &
Tourism Council (WTTC) dan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
(Kemenparekraf), sektor pariwisata menyumbang sekitar 5,5% dari PDB Indonesia
pada 2024, dan mempekerjakan lebih dari 14 juta orang. Dari jumlah tersebut,
wisata berbasis budaya menyumbang bagian signifikan karena banyaknya acara
budaya, destinasi warisan sejarah, dan desa adat yang diminati wisatawan.
Dengan beragamnya budaya yang ada
di Indonesia, masyarakat perlu meningkatkan kesadaran untuk melestarikan budaya
dan seni asli daerah. Indonesia diharapkan mampu menjadi tempat di mana semua
orang belajar tentang sesuatu yang baru, terutama dari wisata-wisata budaya
yang dikunjungi. Meskipun zaman terus berubah, budaya Indonesia diharapkan
tetap berkembang dan menjadi daya tarik budaya yang mendunia, agar wisatawan
mancanegara semakin mengenal betapa kaya dan beragamnya budaya Indonesia.
Dukungan pemerintah dan masyarakat terhadap pengembangan ekonomi kreatif
berbasis budaya juga menambah optimisme bahwa budaya Indonesia bisa bersinar
sejajar dengan budaya besar dunia lainnya.
Untuk mewujudkan Indonesia menjadi
pusat wisata budaya dunia, diperlukan pembangunan ekosistem budaya yang
berkelanjutan. Langkah pertama yaitu pemetaan dan dokumentasi budaya lokal,
yang berfungsi untuk mengumpulkan data tentang seluruh budaya lokal serta
mempublikasikan kekayaan budaya nasional. Kedua, perlindungan dan pelestarian
budaya, yang bertujuan menjaga keaslian budaya agar tidak hilang akibat
modernisasi. Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan budaya di
sekolah-sekolah. Ketiga, pengembangan infrastruktur dan aksesibilitas, agar
wisatawan dapat menjangkau destinasi budaya dengan lebih cepat dan nyaman. Ini
mencakup pembangunan jalan, fasilitas wisata, konektivitas, serta transportasi
ke daerah-daerah seperti desa wisata. Keempat, peningkatan kapasitas sumber
daya manusia lokal, karena peran masyarakat sangat penting dalam
keberlangsungan wisata budaya, seperti pelatihan bahasa asing dan keahlian
sebagai pemandu wisata. Terakhir, promosi budaya secara global, agar citra
wisata budaya Indonesia meningkat di mata dunia. Budaya Indonesia dapat
diperkenalkan melalui festival budaya internasional, promosi digital seperti
Wonderful Indonesia, serta partisipasi dalam ajang kebudayaan global.
Indonesia memiliki kekayaan budaya
yang luar biasa dan beragam, yang dapat menjadi kekuatan utama dalam menjadikan
Indonesia sebagai pusat wisata budaya dunia. Dengan langkah konkret seperti
pemetaan budaya, pelestarian, pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas
SDM, dan promosi global, harapan tersebut bukanlah hal yang mustahil.
Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku industri sangat dibutuhkan
untuk mewujudkannya. Jika dikelola dengan baik dan berkelanjutan, budaya
Indonesia tidak hanya akan dikenal dunia, tetapi juga menjadi kebanggaan
global.
Oleh: Mila Rahmawati (20240110010)
0 komentar:
Posting Komentar