Kamis, 03 Juli 2025

Aku Ingin Indonesia Menyiapkan Generasi Emas 2045 Lewat Bonus Demografi

    Indonesia kini memasuki periode Bonus demografi,  yaitu fase ketika penduduk usia produktif (15-64 tahun) jauh melampaui jumlah penduduk usia non-produktif (<15->64 tahun). Bonus demografi menjadi kesempatan strategis bagi Indonesia untuk melakukan berbagai percepatan pembangunan dengan dukungan sumber daya manusia (SDM) berusia produktif yang melimpah. Apalagi, tahun 2030 terdapat agenda besar pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals). Sejalan dengan itu, pemerintah pun telah mencanangkan Visi Indonesia Emas tahun 2045 dengan harapan terciptanya generasi produktif yang berkualitas. Pada kesempatan kali ini kita akan mengulas tentang bonus demografi mulai dari definisi hingga hambatannya.   

    Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada tahun 2019 lalu, penduduk usia produktif masih mendominasi. Persentase laki-laki dan perempuan di usia produktif (15-64 tahun) sekitar 67,6 %. Sedangkan penduduk usia belum produktif hanya sekitar 26-27 %. Proporsi penduduk yang berumur 0-14 tahun tersebut lebih dominasi laki-laki. Sebaliknya, perempuan lebih banyak mendominasi kategori penduduk pada usia 65 tahu ke atas yang tak produktif lagi.  

 

 Nama dat

a

   

Usia 0-14 T

  

 

Usia 15-64 T

 

 

Usia 65 tahun k

 

Laki- laki  

                     26,96  

 

67,57  

 

                         5,47  

Perempuan

                       26  

 

67,58  

 

                         6,42  

https://databoks.katadata.co.id/demografi/statistik/9ba4330231a0655/usiaproduktifmendominasi-struktur-kependudukan-di-indonesia


    Generasi muda Indonesia menjadi generasi harapan yang akan menentukan kemajuan Indonesia di masa depan. Untuk itu, diperlukan berbagai upaya untuk memastikan kesiapan generasi tersebut dalam menghadapi dinamika pasar kerja. Di tengah berbagai pasar tenaga kerja yang terus berubah dengan cepat, pemanfaatan bonus demografi secara optimal menjadi sebuah tantangan tersendiri.  

    Namun, Saat ini Indonesia tengah dihadapkan pada melimpahnya jumlah penduduk usia kerja. Melihat kondisi tiga tahun terakhir, jumlah penduduk usia kerja telah meningkat dari yang sebelumnya berjumlah 206,71 juta orang pada Agustus 2021, menjadi 212,59 juta pada Agustus 2023. Dari penduduk usia kerja tersebut, sebanyak 69,48% (147,71 juta orang atau setara dengan 52,87% dari total penduduk) merupakan angkatan kerja, di mana 5,32% (7,86 juta orang) di antaranya tergolong ke dalam kategori pengangguran terbuka.   

    Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah saat ini tengah menggodok berbagai program untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. Menurut dia, melimpahnya SDM yang produktif tidak akan bisa produktif apabila tidak ada lapangan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan dan bidang yang dikuasai. Maka dari itu, pemerintah tengah mempersiapkan berbagai lapangan pekerjaan dan membuka keran investasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Maka dari itu, pemerintah saat ini sangat berfokus untuk membangun lapangan pekerjaan agar bonus demografi bisa dimanfaatkan dengan baik. Karena kalau tidak, maka pemerintah akan kehilangan momentum, kita akan kehilangan momentum di masa bonus demografi sekarang ini.   

    Untuk memanfaatkan potensi bonus demografi, pemerintah perlu mengimplemetasikan reformasi di sektor pendidikan vokasi dan ketrampilan teknis. Misalnya menerapkan kurikulum yang adaptif terhadap perubahan kebutuhan pasar kerja harus diprioritaskan,serta meningkatkan kualitas pelatihan keterampilan untuk anak muda. Selain itu pemerintah harus mendorong kemitraan antara lembaga pendidikan dengan sektor infudtri untuk mrmastikan bahwa lulusan memiliki keterampilan yang seseuai dengan kebutuhan kerja.  

    Pemerintah juga harus meningkatkan investasi sektor teknologi dan inovasi, untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru yang lebih bernilai tambah. Selain itu, insentif bagi sektor swasta, seperti pengurangan pajak untuk perusahaan yang membuka lapangan pekerjaan baru,dapat merangsang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Peningkatan infrastruktur digital juga perlu didorong untuk memastikan bahwa generasi muda seluruh wilayah Indonesia memiliki akses yang sama terhadap peluang pekerjaan berbasis teknologi.  

    Lagi-lagi pemerintah juga harus memperkuat sistem jasman sosial dengan menginterasikan lebih banyak pekerjaan informal ke dalam sistem yang ada. Ini bisa dilakukan dengan cara memberikan insentif bagi pengusaha dan pekerja informal untuk terdaftar dalam program jasmani sosial, serta mempeluas cakupan manfaat jaminan sosial agar lebih inklusif.  

    

 

 

 

 

 

    Menurut saya, cara mengatasi tantangan ini harus dilakukan secara terpadu dan strategis,pertama, reformasi pendidikan dan pelatihan keterampilan menjadi kunci utama. Pemerintah harus memperbarui kurikulum pendidikan vokasi agar relevan dengan kebutuhan industri dan tekonolgi masa kini, serta vokasi agar relevan dengan kebutuhan industri dan teknologi masa kini, serta memperkuat kementrian antara lembaga pendidikan dan sektor swasta untuk memastikan lulusan siap kerja. Pelatihan keterampilan digital, teknis, dan kewirausahaan harus diperluas agar generasi muda dapat beradaptasi denga revolusi industri 4.0.  

    Kedua, mendorong pertumbuhan sektor industri teknologi dan inovasi sangat penting. Pemerintah perlu memberikan insentif kepada perusahaan yang berinvestasi di bidang teknologi dan membuka lapangan kerja bernilai tambah tinggi.   

    Ketiga, penguatan sistem jaminan sosial perlu di lakukan agar pekerja termasuk pekerja informal, terlindungi dan termotivasi untuk berkontribusi produktif. Dan juga kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat sipil menjadi kunci sukses dalam mengelola bonus demografi agar tidak menjadi beban, melainkan modal pembangunan berkelanjutan.  

    Sebagai saran, indonesia harus fokus pada pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dan daptif terhadap peruibahan global. Investasi pada pendidikan STEM, pelatihan digital, serta reformasi birokrasi dan iklan investasi akan mempercepat transformasi ekonomi. Dengan demikian,bonus demografi dapat menjadi bonud kualitas yang membawa indonesia ke posisi tedepan di dunia.bonus demografi adalah momentum emas yang harus di manfaatkan secara optimal. Aku ingin indonesia menjadi bangsa yang mampu mengubah peluang menjafi kekuatan besar yang membawa kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya.  

Oleh : Dike Putri Lestari

      

    

0 komentar:

Posting Komentar

Aku Ingin Masyarakat Indonesia Serius Mengikis Pembajakan Buku

  Pendahuluan   Obral buku bajakan akan tetap laris terutama ketika harga buku asli dirasa begitu mencekik. Situasi ini kerap dialami ol...