Selasa, 08 Juli 2025

Aku Ingin Indonesia: Menjadi Negara Literasi Yang Kuat

Indonesia adalah negara dengan kekayaan yang luar biasa, dari budaya, bahasa, dan sejarahnya. Namun, sangat di sayangkan dalam hal literasi Indonesia masih tertinggal. Berdasarkan data dari UNESCO dan survei Programme for Internasional Student Assessment (PISA), kemampuan literasi siswa Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan negara-negara lain. Menurut survei PISA 2018, Indonesia menempati peringkat 72 dari 77 negara dalam kemampuan membaca. Hal ini menunjukkan bahwa kita masih tertinggal dalam literasi dan tentu menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama-sama.

Namun, bukan saatnya untuk menyerah, tetapi kita harus lebih semangat. Dengan jumlah penduduk lebih dari 270 juta jiwa dan didominasikan generasi muda, Indonesia memiliki peluang emas untuk membentuk masyarakat yang gemar membaca, menulis, dan berpikir kritis. Banyak komunitas literasi yang ikut berpartisipasi seperti Taman Bacaan Masyarakat (TBM), gerakan literasi digital, serta perpustakaan-perpustakaan yang ada di desa yang terus berkembang. Dukungan dari pemerintah terhadap Gerakan Literasi Nasional juga sangat penting tentu jadi fondasi dalam membangun bangsa literat.

Saya sendiri memiliki harapan besar untuk Indonesia bahwa suatu hari nanti bukan hanya dikenal negara dengan sumber daya alam yang melimpah, tetapi juga sebagai negara dengan kualitas literasi terbaik di dunia. Saya selalu membayangkan anak-anak Indonesia bisa membaca buku dengan penuh semangat, berdiskusi dengan kritis, dan tentunya memahami apa yang mereka peroleh dari membaca. Untuk mencapai apa yang di inginkan tentu harus ada langkah-langkah, untuk itu kita perlu membangun ekosistem literasi yang sehat dan menyeluruh.

Berikut adalah langkah-langkah yang bisa kita lakukan:

1. Memperluas akses bacaan: tentu dengan adanya akses bacaan yang diperluas akan sangat membantu mencapai tujuan kita. Pemerintah perlu menyediakan lebih banyak perpustakaan yang tentunya nyaman dan koleksi buku yang berkualitas, bukan hanya di daerah kota, tetapi pedesaan-pedesaan kecil.

2. Perpustakaan online: Dengan kemajuan teknologi di zaman sekarang ini, kita bisa memanfaatkan perpustakaan digital di mana buku-buku dapat diakses secara daring, termasuk dalam bentuk e-book, audiobook, dan platform literasi digital.

3. Menjaga literasi dilingkungan pendidikan: Guru membiasakan siswa sebelum belajar membaca terlebih dahulu, dengan begitu siswa akan terbiasa untuk membaca.

4. Melibatkan keluarga dan lingkungan masyarakat: Literasi harus menjadi budaya dalam keluarga dan masyarakat. Orang tua harus menjadi teladan dalam membaca. Didukung oleh masyarakat setempat yang menyediakan tempat membaca yang nyaman.

5. Penghargaan bagi penulis dan pembaca: Dengan adanya apresiasi dari pemerintah kepada penulis, guru literasi, dan komunikasi yang aktif membangun budaya baca, tentu membantu untuk mencapai tujuan. Masyarakat akan lebih terbuka bahwa membaca sangat dibutuhkan.

 

                                                                                                                        

Dengan langkah-langkah tersebut, saya yakin literasi di Indonesia akan menjadi lebih baik. Literasi bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi kemampuan memahami, mengolah informasi, dan menciptakan pengetahuan baru. Dengan literasi yang kuat kita bisa menciptakan Indonesia cerdas serta melahirkan generasi-generasi yang berpikir kritis dan siap menghadapi tantangan global.

Kesimpulan

Menjadikan Indonesia sebagai negara dengan tingkat literasi terbaik bukanlah hal yang mustahil. Tetapi tentunya harus ada kerja sama antara pemerintah, dunia pendidikan, dan tentu masyarakatnya yang mau berkomitmen kuat. Demi masa depan Indonesia dengan literasi terbaik dan masyarakat yang gemar membaca serta berpikir kritis semuanya bukanlah mimpi. Aku ingin Indonesia ku  menjadi literasi terbaik karena aku yakin dengan literasi yang baik bisa lahirkan bangsa yang cerdas.

Oleh: Santi Marisa (20240110023_PBSIC-01)
                                                                                                                       

0 komentar:

Posting Komentar

Aku Ingin Masyarakat Indonesia Serius Mengikis Pembajakan Buku

  Pendahuluan   Obral buku bajakan akan tetap laris terutama ketika harga buku asli dirasa begitu mencekik. Situasi ini kerap dialami ol...