Korean Wave merupakan sebuah fenomena
budaya yang dipengaruhi oleh beberapa instrumen seperti dance, Korean-fashion,
Korean-food, Korean-beauty, Korean-drama. Hallyu atau fenomena budaya Korea
ini sudah mulai menjalar ke berbagai belahan dunia saat ini. “한 (Han)” berarti Korea dan “류 (Ryu)” berarti
sebuah arus atau sebuah gelombang di dalam bahasa Korea. Generasi muda termasuk
di Indonesia sukses terpikat hatinya oleh segala sesuatu, mulai dari musik (Korean-pop),
fashion (Korean-fashion), makanan (Korean-food), kecantikan (Korean-beauty),
hingga drama Korea (Korean-drama).
Salah satu yang
paling populer adalah drama Korea. Drama Korea memiliki genre tersendiri. Romantis,
komedi, horor, misteri, thriller, aksi bahkan kerajaan juga ada. Drama bergenre
romansa apalagi dengan nuansa kehidupan kampus punya tempat tersendiri di hati para
penggemarnya. Cerita-ceritanya yang bisa bikin baper juga menjadi sebuah
alasan, bukan hanya karena para aktor dan aktrisnya yang sangat memikat. Penelitian
dari Mahardika, Maryani, dan Rizal (2022) dari Universitas Padjadjaran
menyebutkan bahwa drama Korea, sebagai bagian dari industri budaya Korea, kerap
menampilkan representasi kehidupan kampus yang ideal, hangat, penuh romansa,
dan sukses. Representasi ini membentuk ekspektasi penonton, khususnya remaja
dan pelajar, bahwa kehidupan kuliah harusnya seindah dan seromantis cerita
dalam drama. Padahal, kenyataannya sering kali penuh tekanan akademik, dinamika
sosial yang rumit, dan tantangan hidup yang nyata.
Drama Crushology
101 yang sedang tayang dan ramai diperbincangkan adalah salah satunya. Crushology
101 adalah drama Korea terbaru yang diadaptasi dari webtoon
populer karya Ni Eun. Disutradarai oleh Kim JI-Hoon dan ditulis oleh Seng
So-Eun serta Lee Seul, drama ini hadir dengan nuansa romantis dan emosional
yang dekat dengan realitas generasi muda masa kini. Crushology 101 memiliki
12 episode dan tayang perdana pada 11 April 2025, berakhir pada 17 Mei 2025.
Drama ini ditayangkan setiap haru Jumat dan Sabtu pukul 21:50 KST,
menjadikannya tontonan akhir pekan yang dinanti-nantikan.
Drama ini
mengangkat kisah kehidupan mahasiswa di Universitas Yein, dengan romantisme
serta persahabatan yang manis. Benarkah seindah itu dunia perkuliahan?
Sayangnya, tidak selalu. Kehidupan kampus di dalam drama Korea Crushology
101 terlihat menyenangkan, yakni nongkrong bersama teman, jatuh cinta, dan
belajar tanpa banyak beban. Tugas satu-satunya pemeran utama ialah membuat
patung yang ekspresif. Selebihnya? bisa berkumpul dan juga bermain, karakter
utamanya pun punya banyak sekali waktu. Penonton pun dibuat percaya bahwa
kuliah adalah masa paling indah dan santai.
Di episode 6
drama Crushology 101 ada dialog ikonik yang menggambarkan kontras
kehidupan:
“Aku ingin sekali kencan
buta kelompok.”
“Fokus saja belajar!”
Di dunia nyata,
mahasiswa kerap diberi tugas dari beberapa mata kuliah secara bersamaan. Batas
waktu pun turun hampir bersamaan. Drama percintaan yang dialami tidak selalu
semanis cerita Ban Hee Jin (Bani) yang didekati empat pria secara bersamaan.
Nyatanya, banyak mahasiswa yang mengalami cinta tidak terbalas, hubungan tanpa
pasti, bahkan patah hati.
Di drama memang
nampak ideal, saling mendukung, saling bekerja sama dalam tim, tapi
kenyataannya bisa lain. Lingkungan perkuliahan sering digenangi persaingan,
kesalahpahaman, bahkan drama antar teman. Salah satu karakter di Crushology
101, tokoh Bo Bae yang digambarkan sebagai seorang mahasiswa yang juga
bekerja paruh waktu sebagai barista, ia tetap ceria dan penuh waktu untuk
bersosialisasi. Dalam kehidupan nyata, banyak calon sarjana yang terpaksa
membagi waktu, pikiran dan energi agar bisa membiayai studinya atau hanya
sekedar mengisi waktu luang saja. Tak sempat berkencan atau nongkrong, karena kehidupan
nyata menuntut perjuangan ekstra.
Meski begitu,
bukan berarti kehidupan kampus tidak indah. Justru, disanalah letak
istimewanya. Kampus bukan panggung drama. Tapi di sini kita belajar banyak hal,
tentang perjuangan, kegagalan, persahabatan, dan mimpi yang harus diraih. Semua
momen, entah itu manis atau pahit, punya peran dalam membentuk karakter kita. Hidup kita memang tidak ditulis oleh penulis
naskah Drama Korea. Tapi setiap kisah yang kita tulis di kampus dengan segala
realita dan perjuangannya tetap layak untuk diapresiasi dan dihargai. Jangan
salah, bukan berarti kuliah nggak seru. Justru di balik deadline numpuk
dan banyaknya drama pertemanan, kita belajar jadi lebih tangguh. Bedanya, kalau
di drama endingnya happy, di realita kita yang bikin sendiri happy
endingnya.
0 komentar:
Posting Komentar