Jumat, 30 Mei 2025

Dari K-Drama ke Realita - Mengapa Kehidupan Kuliah Tak Seindah Drama Korea Crushology 101?

 

Oleh Nayla Lailatul Mardiyah

Korean Wave merupakan sebuah fenomena budaya yang dipengaruhi oleh beberapa instrumen seperti dance, Korean-fashion, Korean-food, Korean-beauty, Korean-drama. Hallyu atau fenomena budaya Korea ini sudah mulai menjalar ke berbagai belahan dunia saat ini. “ (Han)” berarti Korea dan “ (Ryu)” berarti sebuah arus atau sebuah gelombang di dalam bahasa Korea. Generasi muda termasuk di Indonesia sukses terpikat hatinya oleh segala sesuatu, mulai dari musik (Korean-pop), fashion (Korean-fashion), makanan (Korean-food), kecantikan (Korean-beauty), hingga drama Korea (Korean-drama).

Salah satu yang paling populer adalah drama Korea. Drama Korea memiliki genre tersendiri.  Romantis, komedi, horor, misteri, thriller, aksi bahkan kerajaan juga ada. Drama bergenre romansa apalagi dengan nuansa kehidupan kampus punya tempat tersendiri di hati para penggemarnya. Cerita-ceritanya yang bisa bikin baper juga menjadi sebuah alasan, bukan hanya karena para aktor dan aktrisnya yang sangat memikat. Penelitian dari Mahardika, Maryani, dan Rizal (2022) dari Universitas Padjadjaran menyebutkan bahwa drama Korea, sebagai bagian dari industri budaya Korea, kerap menampilkan representasi kehidupan kampus yang ideal, hangat, penuh romansa, dan sukses. Representasi ini membentuk ekspektasi penonton, khususnya remaja dan pelajar, bahwa kehidupan kuliah harusnya seindah dan seromantis cerita dalam drama. Padahal, kenyataannya sering kali penuh tekanan akademik, dinamika sosial yang rumit, dan tantangan hidup yang nyata.

Drama Crushology 101 yang sedang tayang dan ramai diperbincangkan adalah salah satunya. Crushology 101 adalah drama Korea terbaru yang diadaptasi dari webtoon populer karya Ni Eun. Disutradarai oleh Kim JI-Hoon dan ditulis oleh Seng So-Eun serta Lee Seul, drama ini hadir dengan nuansa romantis dan emosional yang dekat dengan realitas generasi muda masa kini. Crushology 101 memiliki 12 episode dan tayang perdana pada 11 April 2025, berakhir pada 17 Mei 2025. Drama ini ditayangkan setiap haru Jumat dan Sabtu pukul 21:50 KST, menjadikannya tontonan akhir pekan yang dinanti-nantikan.

Drama ini mengangkat kisah kehidupan mahasiswa di Universitas Yein, dengan romantisme serta persahabatan yang manis. Benarkah seindah itu dunia perkuliahan? Sayangnya, tidak selalu. Kehidupan kampus di dalam drama Korea Crushology 101 terlihat menyenangkan, yakni nongkrong bersama teman, jatuh cinta, dan belajar tanpa banyak beban. Tugas satu-satunya pemeran utama ialah membuat patung yang ekspresif. Selebihnya? bisa berkumpul dan juga bermain, karakter utamanya pun punya banyak sekali waktu. Penonton pun dibuat percaya bahwa kuliah adalah masa paling indah dan santai.

Di episode 6 drama Crushology 101 ada dialog ikonik yang menggambarkan kontras kehidupan:

“Aku ingin sekali kencan buta kelompok.”

“Fokus saja belajar!”

Di dunia nyata, mahasiswa kerap diberi tugas dari beberapa mata kuliah secara bersamaan. Batas waktu pun turun hampir bersamaan. Drama percintaan yang dialami tidak selalu semanis cerita Ban Hee Jin (Bani) yang didekati empat pria secara bersamaan. Nyatanya, banyak mahasiswa yang mengalami cinta tidak terbalas, hubungan tanpa pasti, bahkan patah hati.

Di drama memang nampak ideal, saling mendukung, saling bekerja sama dalam tim, tapi kenyataannya bisa lain. Lingkungan perkuliahan sering digenangi persaingan, kesalahpahaman, bahkan drama antar teman. Salah satu karakter di Crushology 101, tokoh Bo Bae yang digambarkan sebagai seorang mahasiswa yang juga bekerja paruh waktu sebagai barista, ia tetap ceria dan penuh waktu untuk bersosialisasi. Dalam kehidupan nyata, banyak calon sarjana yang terpaksa membagi waktu, pikiran dan energi agar bisa membiayai studinya atau hanya sekedar mengisi waktu luang saja. Tak sempat berkencan atau nongkrong, karena kehidupan nyata menuntut perjuangan ekstra.

Meski begitu, bukan berarti kehidupan kampus tidak indah. Justru, disanalah letak istimewanya. Kampus bukan panggung drama. Tapi di sini kita belajar banyak hal, tentang perjuangan, kegagalan, persahabatan, dan mimpi yang harus diraih. Semua momen, entah itu manis atau pahit, punya peran dalam membentuk karakter kita.  Hidup kita memang tidak ditulis oleh penulis naskah Drama Korea. Tapi setiap kisah yang kita tulis di kampus dengan segala realita dan perjuangannya tetap layak untuk diapresiasi dan dihargai. Jangan salah, bukan berarti kuliah nggak seru. Justru di balik deadline numpuk dan banyaknya drama pertemanan, kita belajar jadi lebih tangguh. Bedanya, kalau di drama endingnya happy, di realita kita yang bikin sendiri happy endingnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Kuliner Kaki Lima, Rasa yang Menghidupkan Harapan

Di sela-sela deru kendaraan dan riuh kota yang tak pernah benar-benar tidur, sepasang tangan sibuk menata dagangan di atas trotoar sempit. T...