Indonesia
memiliki potensi besar di sektor pertanian yang sangat strategis untuk mencapai
swasembada pangan. Terletak di daerah tropis dengan tanah yang subur dan iklim
yang mendukung, Indonesia mampu menghasilkan berbagai komoditas pertanian
unggulan.
Menurut data
dari Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan
tumbuh sebesar 10,52% pada kuartal I 2025, menjadi kontributor pertumbuhan
ekonomi terbesar dengan sumbangan 1,11% terhadap total pertumbuhan
4,87%. Produksi beras nasional pada Januari–Maret 2025 mencapai 14,97 juta
ton gabah kering giling (GKG), naik signifikan dibandingkan periode sama tahun
sebelumnya yang hanya 9,89 juta ton. Produksi jagung juga meningkat
menjadi 4,73 juta ton dari 3,8 juta ton.
Wikipedia
menyebutkan pertanian adalah sektor kunci yang memberikan kontribusi terhadap
14,43% PDB. Saat ini, ada sekitar 30% dari luas lahan digunakan untuk pertanian
dan mempekerjakan sekitar 49 juta orang (41% dari total tenaga
kerja). Komoditas pertanian primer meliputi beras, singkong (tapioka), kacang
tanah, karet alam,
kakao, kopi, minyak
sawit , kopra, unggas, daging sapi, daging babi, dan telur.
Produksi minyak
sawit sangat penting bagi perekonomian karena Indonesia adalah produsen dan konsumen
komoditas terbesar di dunia, menyediakan sekitar setengah dari pasokan
dunia.
Data tersebut
menunjukkan Indonesia memiliki SDM, lahan, variasi komoditas, dan ekonomi
pertanian yang sangat kuat sebagai bekal menuju swasembada.
Harapan
Indonesia untuk menjadi negara swasembada pangan sangatlah penting, terutama
dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, pertumbuhan
populasi, dan ketidakpastian pasar internasional. Swasembada pangan berarti
Indonesia dapat memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri tanpa bergantung pada
impor negara lain.
Swasembada
pangan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani, dan memperkuat ekonomi pedesaan. Dengan mencapai
swasembada, Indonesia tidak hanya akan meningkatkan ketahanan pangan, tetapi
juga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Langkah Konkret Mewujudkan Ketahanan Pangan
Dengan harapan
besar di atas, dibutuhkan langkah-langkah konkret yang jelas dan bisa
dijalankan secara bertahap. Pertama, menjaga dan memperluas lahan sawah
produktif, sekaligus mencegah alih fungsi lahan pertanian, menjadi langkah
penting agar produksi pangan tetap stabil dan berkelanjutan. Seperti yang
dilakukan China dengan menetapkan “red line” lahan sawah minimal 120 juta hectare.
Langkah kedua, menyediakan
subsidi pupuk, benih unggul, alsintan, dan akses kredit mikro bagi petani kecil
agar produktivitas meningkat. Bantuan ini juga membuka peluang bagi mereka
untuk mengadopsi teknologi pertanian modern, mempercepat masa tanam, serta
memperbaiki hasil panen, sehingga secara keseluruhan dapat meningkatkan
pendapatan petani dan ketahanan pangan nasional.
Ketiga, menyediakan
program pelatihan untuk petani agar mereka dapat mengadopsi praktik pertanian
yang lebih baik dan berkelanjutan. Seperti program pelatihan di Vietnam yang
berhasil meningkatkan produktivitas padi.
Terakhir, mengadopsi
teknologi pertanian presisi, digitalisasi penyuluhan, dan riset benih unggul
untuk meningkatkan hasil panen dan efisiensi usaha tani, Petani bisa mengambil
keputusan lebih tepat berdasarkan data, menghemat input seperti air dan pupuk,
serta menggunakan benih yang lebih tahan hama dan cuaca ekstrem, sehingga
produktivitas dan ketahanan pertanian makin kuat.
Jika seluruh
langkah tersebut dijalankan secara konsisten dan melibatkan banyak pihak, maka
harapan Indonesia untuk mencapai swasembada pangan di masa depan bukanlah hal
yang mustahil. Dengan memanfaatkan potensi yang ada dan menerapkan
langkah-langkah yang tepat, Indonesia dapat mencapai harapan untuk menjadi
negara swasembada pangan. Transformasi sektor pertanian menjadi keharusan untuk
menghadapi tantangan global dan memastikan ketahanan pangan. Melalui kolaborasi
antara pemerintah, petani, dan sektor swasta, Indonesia dapat menciptakan
ekosistem pertanian yang berkelanjutan dan mandiri, yang pada akhirnya akan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan stabilitas ekonomi.
Oleh: Erin Aolya Nissa (20240110042)
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.id/artikel/en-lompatan-pertumbuhan-pangan/amp
https://www.statista.com/outlook/io/agriculture/indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian_dan_perkebunan_di_Indonesia
https://voi.id/memori/360335/resep-vietnam-raih-swasembada-beras
0 komentar:
Posting Komentar