Minggu, 06 Juli 2025

Aku ingin Indonesia adil tanpa melihat latar belakang seseorang

Seperti yang Prabowo umumkan mengenai “Kenaikan Gaji Hakim Naik hingga 280%, Tertinggi untuk Hakim Pemula atau Hakim Junior dan kenaikan gaji ini bertujuan untuk meningkatkan kesejarteraan hakim dan mencegah praktik suap. Prabowo berkomitmen mengawal kebijakan kenaikan gaji Hakim dan menyatakan pemerintah memiliki anggaran yang cukup. Ia menekankan pentingnya Hakim yang adil, terutama bagi masyarakat yang kecil tidak memiliki sumber daya hukum yang memadai”. Sumber: (katadata.co.id)

Prabowo bahkan “Bercanda akan mengurangi anggaran TNI-Polri jika di perlukan demi meningkatkan kualitas hidup Hakim. Ia beralasan penegakan hukum di Kepolisian akan sia-sia jika Hakim di pengadilan belum optimal”. Hal tersebut di sampaikan Prabowo saat mengukuhkan Hakim Mahkamah Agung (MA) di Gedung MA Jakarta pada Kamis(12”6). Sumber: (katadata.co.id)

Tidak salah jika harapan Prabowo mengharapkan Indonesia ingin menjadi Negara Hukum yang adil bagi siapapun karna penegakan Hukum di Kepolisian dan penyelidikan akan sia sia jika para Hakim di tingkat pengadilan belum optimal bahkan masih tergoda dengan adanya praktip suap, tanpa melihat dari sudut, sisi manapun karena Hukum di Indonesia bisa di beli di kalangan orang yang ekonomi nya tinggi tetapi sebaliknya orang yang kecil hanya tergantung kepada Hakim yang adil.

Tetapi apakah jika Kenaikan Gaji pada Hakim di tetapkan akan benar benar bekerja sesuai dengan Hukum yang berlaku? Bahkan pada saat ini Hakim yang Korupsi di Indonesia saja atau Hukum bagi Pejabat Pejabat yang di pidana tidak sesuai dengan Undang-Undang yang ada di Indonesia, karena hal itu permasalahannya tidak hanya di Hakim tetapi di Kepolisian pun ada.

Contohnya ketika ada isu tentang Korupsi di Indonesia dan menjadi Trending di media sosial, namun sering kali ketika kasus yang sedang trending dan menjadi sorotan untuk publik muncul isu isu yang di dorong untuk trending ke publik melainkan untuk mengalihkan perhatian masyarakat dari persoalan utama yang jauh lebih penting untuk keadilan, dan apakah Hakim tetap menetapkan Hukum bagi orang tersebut atau tetap mengalihkan karena melihat sudut pandang orang?.  Karena sering kali melihat dari sudut pandangnya seseorang.

Jika kenaikan gaji tidak diiringi dengan pengawasan yang kuat maka Hakim yang berkinerja buruk tetap akan mendapat imbalan besar tanpa adanya pertanggung jawaban. Dan apakah menaikkan gaji hanya di Hakim Junior tidak akan menimbulkan kecemburuan kepada Hakim yang senior, karena meskipun gaji dinaikkan tidak otomatis menjamin semua Hakim akan bebas dari suap.

Langkah untuk memenuhi harapan bagi Prabowo terutama untuk rakyat kecil jika kenaikan gaji itu di tetapkan yaitu perlu adanyamelakukan pantauan langsung dari Presiden Bapak Prabowo untuk memastikan pelaksanaan serta pelatihan etika anti suap atau berpihakan bagi Hakim, melakukan audit berkala atau penilaian rutin dan terjadwal, mengawasi perilaku Hakim, termasuk ketika memproses aduan dari masyarakat secara cepat dan adil tanpa pandang bulu. Dan yang terakhir di berikan sanski bagi Hakim yang melanggar aturan yang sudah di tetapkan. Dan seharusnya kenaikkan gaji tidak hanya untuk Hakim Junior tetapi untuk semua Hakim dengan nominal yang sama rata untuk menghindari hati yang iri dengki terhadap Hakim yang lain. Karena tanpa pengawasan dan sanski tegas kemungkinan penyalahgunaan tatap ada dan dengan kebijakan ini yang di harapkan Hakim bekerja dengan profesional tanpa perlu mencari “pemasukan tambahan” di luar jalur yang sudah di tetapkan. 

Berikut langkah langkah dalam bentuk gambar



 

Oleh: Dinda Nur Azizah (20240110009_PBSIC-02)

 

0 komentar:

Posting Komentar

Aku Ingin Masyarakat Indonesia Serius Mengikis Pembajakan Buku

  Pendahuluan   Obral buku bajakan akan tetap laris terutama ketika harga buku asli dirasa begitu mencekik. Situasi ini kerap dialami ol...