Minggu, 06 Juli 2025

AKU INGIN INDONESIA BIJAK MEMANFAATKAN TEKNOLOGI AI

Indonesia memiliki potensi besar dalam pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) yang dapat menjadi akselerator pertumbuhan ekonomi dan bisnis digital. Menurut data dari artikel yang telah tayang di Katadata.co.id dengan judul “menangkap potensi dampak ekonomi penggunaan AI” dan www.linkdin.com berjudul “ membangun ekosistem AI untuk pemerintahan kolaborasi antara suharko” . Indonesia diproyeksikan mendapatkan dampak ekonomi terbesar dari penggunaan AI di ASEAN, dengan potensi nilai tambah mencapai US$366 miliar, terutama di sektor pemasaran dan rantai pasok. Adopsi AI di Indonesia juga tergolong tinggi, dengan lebih dari 80% bisnis mulai menggunakan AI dan 50% pekerja memanfaatkan AI dalam aktivitas kerja mingguan. Namun, saat ini Indonesia masih berada pada tahap awal adopsi AI, yaitu tahap "Taker" yang berarti hanya menggunakan teknologi AI yang sudah ada tanpa inovasi baru.

Keuntungan ekonomi dari pemanfaatan AI ini didominasi oleh dua sektor utama, yaitu marketing and sales dan supply chain management. Dalam upaya mengoptimalkan keberadaan AI bagi pembangunan, Indonesia telah memiliki Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial 2020-2045 yang menyasar lima bidang prioritas yakni layanan kesehatan, reformasi birokrasi, pendidikan & riset, ketahanan pangan, serta mobilitas dan kota cerdas. Stranas disusun untuk menjawab tantangan pengembangan AI di tanah air. Mulai dari kesiapan regulasi yang mengatur etika penggunaan, kesiapan tenaga kerja, kesiapan infrastruktur dan data pendukung pemodelan, serta kesiapan industri dan sektor publik dalam mengadopsi inovasi kecerdasan artifisial. Perusahaan teknologi pastinya turut memainkan peran penting dalam membentuk ekosistem AI nasional yang mampu menjawab tantangan digitalisasi di masa depan. Dalam menjawab tantangan tersebut telah dilakukan sejumlah inisiatif. Kolaborasi dan inovasi perusahaan teknologi dalam pemanfaatan AI antara lain melalui GPU Merdeka yang merupakan infrastruktur dan platform AI cloud untuk pelaku bisnis nasional serta akses ke GPU tercepat dari NVIDIA dengan data center high-density.

Harapam untuk Indonesia adalah Indonesia dapat menjadi negara yang bijak dan strategis dalam mengadopsi teknologi AI, tidak hanya sebagai alat otomatisasi tetapi juga sebagai pendorong inovasi yang inklusif dan berkelanjutan. Indonesia diharapkan mampu membangun ekosistem AI yang kuat, yang dapat meningkatkan kualitas layanan publik, mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan, kesehatan, pertanian, dan pemerintahan, serta membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat luas.

Untuk memastikan AI dapat diadopsi secara luas dalam pemerintahan dengan tetap memperhatikan efisiensi anggaran dan kedaulatan data, diperlukan beberapa langkah strategis yang melibatkan ketiga sektor ini :

Membangun Kebijakan dan Regulasi yang Adaptif Pemerintah perlu menyusun regulasi yang mendukung inovasi tanpa menghambat perkembangan teknologi. Standar etika, keamanan data, serta regulasi AI yang jelas akan memberikan kepastian hukum bagi pelaku industri. Kebijakan ini juga harus memastikan bahwa data strategis nasional tetap berada dalam kendali negara, sejalan dengan amanat kedaulatan data. Regulasi yang perlu dipersiapkan antara lain:

Menyediakan Infrastruktur AI yang Memadai Pemerintah harus berinvestasi dalam infrastruktur AI yang mencakup: Pusat Data Nasional yang mendukung penyimpanan dan pemrosesan data AI dalam negeri guna memastikan kedaulatan data; Cloud Computing untuk Pemerintahan yang terintegrasi dengan sistem keamanan tinggi; Superkomputer AI untuk mendukung penelitian dan implementasi AI di sektor publik.

Mendorong Pengembangan Talenta AI Untuk memastikan implementasi AI berjalan optimal di instansi pemerintah, diperlukan talenta ASN dengan keterampilan khusus dalam bidang AI, antara lain: Pemahaman Dasar AI dan Data Science: ASN harus memiliki wawasan tentang bagaimana AI bekerja, prinsip-prinsip data science, dan bagaimana AI dapat diterapkan dalam pelayanan publik. Keamanan Siber dan Manajemen Data: ASN yang bertanggung jawab atas AI harus memiliki kemampuan dalam melindungi data pemerintah dari ancaman siber serta memahami regulasi perlindungan data. Pengelolaan Proyek AI di Sektor Publik: ASN perlu memiliki kemampuan untuk mengelola proyek berbasis AI, termasuk pengadaan, pengujian, dan evaluasi solusi AI. Kecakapan dalam Analisis dan Pengambilan Keputusan Berbasis Data: ASN perlu memiliki kemampuan menggunakan analitik data untuk menyusun kebijakan yang lebih efektif dan berbasis bukti. Keterampilan Kolaborasi dan Manajemen Inovasi: AI dalam pemerintahan memerlukan kerja sama lintas sektor, sehingga ASN harus mampu bekerja sama dengan pihak swasta dan akademisi dalam mengembangkan ekosistem AI yang berkelanjutan.

Membuka Akses Data secara Aman dan Terukur Pemerintah dapat bekerja sama dengan swasta dan akademisi untuk menciptakan data-sharing framework yang aman, sesuai dengan regulasi perlindungan data, serta mendukung pengolahan data di dalam negeri guna menjaga kedaulatan data nasional.

Meningkatkan Kolaborasi melalui Sandbox AI Dibutuhkan ruang inovasi (sandbox) yang memungkinkan eksperimen dan pengujian AI dalam skala terbatas sebelum diimplementasikan secara luas.

Mempromosikan Penggunaan AI untuk Layanan Publik yang Hemat Anggaran Pemerintah dapat bekerja sama dengan startup dan perusahaan AI untuk menghadirkan solusi inovatif dalam layanan publik, seperti chatbot untuk layanan administrasi, sistem deteksi hoaks berbasis AI, serta analitik data untuk perencanaan kebijakan yang lebih akurat.

 



Kesimpulan

Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan teknologi AI sebagai pendorong kemajuan ekonomi dan sosial. Dengan penetrasi internet yang terus meningkat dan langkah-langkah strategis dalam membangun ekosistem AI, Indonesia dapat menjadi negara yang bijak dalam memanfaatkan teknologi ini. Harapannya, AI tidak hanya meningkatkan efisiensi dan produktivitas, tetapi juga mendukung pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan demi masa depan digital Indonesia yang lebih cerah.


Oleh :  Selma Nur Baeti (202400110051_PBSIC-02)

0 komentar:

Posting Komentar

Aku Ingin Masyarakat Indonesia Serius Mengikis Pembajakan Buku

  Pendahuluan   Obral buku bajakan akan tetap laris terutama ketika harga buku asli dirasa begitu mencekik. Situasi ini kerap dialami ol...