Tulis-Tulis

Hasil Karya Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan.

Tulis-Tulis

Hasil Karya Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan.

Tulis-Tulis

Hasil Karya Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan.

Tulis-Tulis

Hasil Karya Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan.

Tulis-Tulis

Hasil Karya Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan.

Selasa, 25 Maret 2025

Beras Minimarket Hantam Pabrik Tradisional di Babakanreuma, Penjualan Anjlok 50%

Khalid Naufal Adani (20230110029) sedang bersama Pemilik Pabrik Penggilingan Gabah Srimulus Putra, Bapak Ir. H. Ahmad Yani.

Kuningan, 25 Maret 2025 – Masuknya beras kemasan minimarket ke desa-desa Kecamatan Sindangagung, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menyebabkan penurunan drastis pada penjualan pabrik beras tradisional. Penurunan tersebut mencapai 50% sejak minimarket mulai beroperasi pada tahun 2020.

Pemilik Pabrik Penggilingan Gabah Srimulus Putra, Ir. H. Ahmad Yani, mengungkapkan bahwa perubahan minat masyarakat terhadap beras kemasan menjadi tantangan utama. "Masyarakat mulai memilih beras kemasan karena kemasan lebih praktis dan rapi," ujar Bapak Yani saat memantau proses penggilingan.

Meski demikian, tidak semua konsumen beralih. Beberapa warga tetap membeli di pabrik karena percaya akan keaslian dan kebersihan beras yang tidak melalui proses pencampuran atau penambahan bahan kimia. "Kami menjamin beras kami orisinil dan diproses secara higienis," tambahnya.

Wilayah yang terdampak paling parah adalah Desa Babakanreuma, Karapyak, Reuma, Bilisuk, Parenca-BBR, dan Petigobang. Pelanggan tetap datang dari berbagai desa di Kecamatan Sindangagung, walau jumlahnya fluktuatif tergantung kualitas dan harga beras.

Untuk bersaing dengan produk modern, Pabrik Srimulus Putra mengedepankan pelayanan pesan antar, kebersihan proses penggilingan, serta kualitas padi pilihan. “Kami memilih padi terbaik dan tetap menjaga harga agar beras kami diminati,” jelas Bapak Yani.

Data menunjukkan penurunan permintaan mulai terasa sejak 2020 dan semakin meningkat seiring bertambahnya jumlah minimarket. Upaya promosi dari minimarket serta tampilan kemasan menarik menjadi faktor pendorong peralihan konsumen.

Sejak awal beroperasi, minimarket mulai menyalurkan beras kemasan ke desa-desa, yang semula mengandalkan pabrik beras lokal. Perlahan, kehadiran produk modern mengubah kebiasaan belanja masyarakat, meskipun masih menyisakan kelompok konsumen yang loyal pada produk lokal.

JADI YOUTUBER ITU GAK GAMPANG! BRICBROZ UNGKAP TANTANGANNYA



Kuningan, 25 Maret 2025 - Menjadi seorang Youtuber mungkin terlihat mudah dari luar, tetapi ada Banyak tantangan yang Harus dihadapi Brickbroz, yang memiliki nama Asli Faris Muhamad Fikri Fajari, adalah seorang konten kreator yang dikenal dengan video-video bertema games LEGO. Ia membagikan pengalaman serta tantangan yang dihadapinya selama berkarir di dunia Youtube.

Menurut Brickbroz, tantangan terbesar yang ia hadapi adalah saat pertama kali mulai membuat konten. “Di awal-awal, saya harus terus berpikir ide apa lagi yang bisa membuat konten ini meledak dan meningkatkan jumlah subscriber,” ujarnya. Menemukan konsep yang menarik dan mampu menarik perhatian penonton adalah salah satu hambatan yang harus dilewati oleh setiap YouTuber baru. 

Ketika ditanya tentang sosok yang paling berpengaruh dalam perjalanan kariernya, Brickbroz menyebutkan bahwa keluarganya turut memberikan dukungan. Namun, ia juga menegaskan bahwa dirinya sendirilah yang memiliki pengaruh terbesar. “Pada akhirnya, yang paling berpengaruh adalah diri sendiri, karena saya yang menentukan arah dan perkembangan channel ini,” ungkapnya. 

Brickbroz mulai merasa bahwa menjadi YouTuber bukanlah hal yang mudah ketika jumlah pengikutnya sudah banyak, tetapi jumlah views videonya tetap stagnan. “Saat pengikut sudah banyak, tapi views-nya segitu-segitu aja, itu masalah yang kadang bikin saya pusing,” katanya. Fenomena ini sering terjadi di dunia YouTube, di mana engagement tidak selalu sejalan dengan jumlah subscribers. 

Untuk tetap kreatif, Brickbroz mencari inspirasi dari berbagai sumber, terutama dari film-film yang ia tonton. “Biasanya saya mendapatkan inspirasi dari film atau karakter anime yang sedang viral. Tapi selama ini, inspirasi terbesar saya berasal dari film-film superhero dari Marvel Universe,” jelasnya. Dalam kontennya, Brickbroz sering membuat berbagai varian skin LEGO berdasarkan karakter terkenal, seperti LEGO Titan dari anime Attack on Titan, LEGO Invincible dari animasi Invincible, dan LEGO Ben 10 dari animasi Ben 10. 

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Brickbroz tetap bertahan sebagai YouTuber karena satu alasan utama: uang. “Kapan lagi bisa kerja sesuai hobi dan menghasilkan uang?” katanya jujur. Baginya, YouTube bukan hanya sekadar platform berbagi video, tetapi juga menjadi sumber pendapatan yang menjanjikan. 

 Untuk menghadapi tantangan dan menjaga konsistensi, Brickbroz menekankan pentingnya mempertahankan tema konten. “Yang penting konsisten dan jangan sering ganti tema konten, karena itu bisa mempengaruhi perkembangan channel ke depannya,” sarannya. Dengan tetap fokus pada satu niche, ia percaya bahwa pertumbuhan channel akan lebih stabil. 

Senin, 24 Maret 2025

PEDAGANG PAKAIAN BERTAHAN DI TENGAH PERSAINGAN


Kuningan, 25 Maret 2025 – Bisnis pakaian di pasar tradisional semakin menantang akibat persaingan dari toko ritel modern dan e-commerce. Namun, Asep Wahyudi (47) Seorang pedagang pakaian di Pasar Baru, Kuningan, tetap mampu mempertahankan usahanya dengan berbagai strategi.

Saat ditemui di kiosnya yang penuh dengan tumpukan pakaian, Asep berbagi cerita tentang perjalanannya dalam dunia bisnis. “Saya sudah jualan di sini hampir 20 tahun. Dulu pembeli selalu ramai, tapi sekarang harus lebih kreatif supaya tetap laku,” ujarnya. Salah satu tantangan terbesar yang ia hadapi adalah perubahan kebiasaan belanja pelanggan.“Banyak orang sekarang lebih suka beli baju lewat online. Jadi, saya juga mulai coba jualan lewat media sosial dan marketplace,” katanya.
Tak hanya mengandalkan pembeli yang datang langsung ke kios, Asep mulai memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan penjualannya. “Sekarang saya sering upload foto produk di WhatsApp dan Instagram. Kalau ada pelanggan yang pesan, bisa langsung saya kirim pakai ojek online,” tambahnya. Selain itu, Asep juga menjaga loyalitas pelanggan dengan memberikan harga bersaing dan pelayanan yang ramah. “Saya selalu kasih diskon untuk pelanggan setia dan sering kasih bonus kecil seperti kaos kaki atau masker,” jelasnya. Dengan berbagai inovasi yang dilakukan, Asep berhasil mempertahankan bisnisnya di tengah persaingan yang semakin ketat. Ia berharap pedagang lain juga bisa beradaptasi agar tidak kalah dengan perkembangan zaman. “Jangan takut mencoba hal baru. Yang penting tetap semangat dan jaga kualitas dagangan,” pungkasnya.

Lonjakan Permintaan Daging Menjelang Ramadhan: Pedagang Hadapi Tantangan

 


Selasa, 25/3/2025 Kuningan, Jawa Barat mengalami permasalahan terkait melonjaknya permintaan daging yang signifikan dibanding hari – hari biasa. Hal ini membuat para pedagang daging harus mengelola stok dengan cermat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Pelanggan utama yang membeli daging dalam jumlah besar menjelang Ramadhan biasanya adalah pemilik warung makan dan para ibu rumah tangga. Warung makan membutuhkan bahan baku untuk memenuhi permintaan menu khas Ramadhan, sedangkan ibu-ibu rumah tangga membeli daging untuk sajian keluarga.

Untuk memenuhi permintaan yang meningkat, Junaedi mengatakan bahwa dirinya mengandalkan pasokan daging dari pengirim langganan. "Saya punya pengirim langganan yang selalu mengirim stok tepat waktu, jadi saya tidak pernah kekurangan barang," jelasnya.
Meski demikian, kenaikan harga daging menjadi tantangan yang harus dihadapi para pedagang. "Harga daging sering naik menjelang Ramadhan karena permintaannya tinggi, sementara barangnya sedikit. Ini sudah menjadi pola yang berulang setiap tahun," tambahnya.

Junaedi juga berbagi cara dirinya mengelola stok dan menjaga kualitas daging selama bulan Ramadhan. "Saya selalu memastikan stok ada dengan sistem pengiriman yang teratur. Selain itu, saya memastikan bahwa kualitas daging tetap segar agar pelanggan puas."

Fenomena lonjakan permintaan daging menjelang Ramadhan mencerminkan tradisi masyarakat Indonesia dalam merayakan bulan penuh berkah. Para pedagang seperti Junaedi bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sambil mengatasi berbagai tantangan yang muncul.

Adanya Kebijakan Baru Membuat Batalnya Perpisahan Kelas 6 di SDN 4 KUNINGAN

 

Kuningan 25 Maret 2025- Semenjak pergantiannya gubernur baru di Jawa Barat, Dedi Mulyadi sebagai gubernur baru Jawa Barat periode 2025–2030 setelah menggantikan gubernur sebelumnya yaitu Bey Machmudin, SDN 4 KUNINGAN mempunyai kebijakan baru, yaitu sekolah melarang ada kegiatan yang bersifat memungut uang dari orang tua siswa. Permendikbud dan peraturan perundang-undangan sudah melarang secara resmi tentang sekolah dan komite sekolah melakukan pungutan kepada peserta didik atau orang tua siswa. Seperti yang tertulis dalam undang-undang pasal 12 huruf b Permendikbud 75 tahun 2016 melarang komite sekolah melakukan pungutan. Dedi Mulyadi selaku gubernur baru Jawa Barat ikut memberikan kebijakan ke hampir seluruh sekolah di Jawa Barat, dan salah satu yang kena dari kebijakan itu SDN 4 KUNINGAN ini.

Faktor utama dari kebijakan dilarangnya komite sekolah untuk mengadakan kegiatan yang bersifat memungut biaya ke wali siswa adalah karena adanya kebijakan baru tentunya dari Permendikbud lalu turun ke gubernur Jawa Barat dan SDN 4 KUNINGAN salah satu sekolah yang terkena dampak kebijakan ini. Membicarakan dampak, dampak positif dari kebijakan ini tentunya mengurangi beban orang tua terutama orang tua yang kurang mampu, jadi tidak ada biaya tambahan untuk kegiatan sekolah. Dampak negatifnya sendiri adalah keterbatasannya kegiatan sekolah, dalam hasil wawancara, SDN 4 KUNINGAN membatalkan acara perpisahan yang diselenggarakan di luar sekolah. Di SDN 4 KUNINGAN sendiri, seluruh komite sekolah bertanggung jawab atas kebijakan baru ini, mulai dari kepala dinas, kepala sekolah, guru, staf sekolah, dan orang tua siswanya.

Penerapan kebijakan ini, di SDN 4 KUNINGAN sendiri diterapkan pada saat Dedi Mulyadi menjadi gubernur baru di Jawa Barat dan ditambah dengan adanya MOU seluruh kepala sekolah Kecamatan Kuningan, karena di tahun sebelumnya SDN 4 KUNINGAN masih mengadakan perpisahan baik itu di luar sekolah maupun di lingkungan sekolah. Adanya MOU seluruh kepala sekolah Kecamatan Kuningan mengenai dilarangnya kegiatan-kegiatan sekolah yang bersifat memungut biaya dari wali siswa, menjadi penyebab utama dari batalnya perpisahan kelas 6 SDN 4 KUNINGAN yang sudah direncanakan oleh wali kelas dan wali siswa yang dilaksanakan di Jagara ECO PARK. Kesepakatan baru dari komite sekolah adalah untuk menyederhanakan acara perpisahan kelas 6 ini.

Tanggapan dari wali kelas sendiri menanggapi dengan kekecewaan dan kesedihan, karena melihat dari anak-anak yang sudah bersemangat untuk acara perpisahan itu, dan menjadikan acara perpisahan kurang terasa asiknya dan perpisahannya. Dari wali muridnya pun sudah berusaha untuk menjadikan rencana ini berjalan dengan lancar.



Pandangan Masyarakat Terhadap Aksi Demonstrasi Mahasiswa

 Aksi Demonstrasi Mahasiswa

 Mahasiswa Tolak RUU TNI

 mahasiswa menolak dengan disahkannya RUU TNI


Ada beberapa pandangan masyarakat terhadap aksi demo mahasiswa yang terjadi hari Senin kemarin (24 Maret 2025) di berbagai kota, kabupaten, wilayah tertentu yang melakukan aksi demonya terkait perubahan RUU TNI yang akan disahkan oleh DPRD. Namun hal ini justru banyak mengandung kontrofesi baik yang Pro & Kontra. “Menurut saya pribadi, demo ini sah sah saja dilakukan oleh mahasiswa bahwa mereka pekka terhadap kejadian yang terjadi di negaranya sendiri, namu disisi lain apakah mereka paham terkait undang undang ini lebih dalamnya seperti apa, bahkan dari mereka mungkin ada sebagian yang hanya ikut ikutan saja ( FOMO ) tanpa tau lebih dalam tentang pengesahan undang undang ini, saya rasa mereka demo hanya membuat rasa cape diri mereka sendiritidak akan ada feedback balik kepada mereka yang mengutuskan kesepakatan ini hanyalah anggota DPRD nya, kita hanya bisa menyuarakan tanpa membuat perubahan pada bangsanya sendiri”

 

“Menurut pandangan masyarakat , mereka salut kalau mahasiswa tersebut tau apa yang ingin diaspirasikan dan disuarakan bukan hanya ikut-ikutan lalu merasa paling bermental nasionalis. Salut, kalau mahasiwa zaman sekarang mengerti maksud dan tujuan berdemo. Lebih salut lagi, kalau mahasiswa zaman sekarang berani berpikir kritis dalam mempertimbangkan masalah yang ada sebelum didemokan.” Nah, jika UU ini disahkan oleh DPRD kita bisa berbuat apa untuk bangsa kita sendiri? Kita hanya bisa menerima keputusan yang disahkan oleh Pemerintah dan biarkan itu menjadi tanggung jawab mereka atas apa yang mereka buat, kita sebagai masyarakat hanya bisa mendoakan akan kebaikan bangsa kita kedepannya dan meningkatkan semangat pada diri kita sendiri serta merubah segala bentuk perilaku, perkataan, maupun perbuatan.
Di Surabaya, Jawa Timur, ratusan mahasiswa berdemonstasi di depan Gedung Negara Grahadi. Selama aksi tersebut, sebanyak 25 orang pendemo ditahan serta dua jurnalis mengalami kekerasan dan intimidasi aparat keamanan, menurut KontraS Surabaya dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Surabaya. Fatkhul Khoir, salah satu personel tim advokasi massa aksi dari Kontra Surabaya, mengatakan masih berupaya menemui para pendemo yang ditahan Mapolrestabes Surabaya.
Dalam aksi tersebut, mereka membawa berbagai poster, membakar ban di tengah jalan, dan bergantian berorasi menolak UU TNI yang telah direvisi.
Gedung Grahadi sendiri telah dijaga ketat kepolisian lengkap dengan kawat berduri, seperti dilaporkan wartawan Roni Fauzan untuk BBC News Indonesia. Menjelang sore, peserta demonstrasi mulai merobek umbul-umbul dan melakukan pelemparan, Polisi membalasnya dengan semburan dari meriam air ke arah demonstran. Aparat keamanan sudah memberi peringatan kepada aksi massa untuk mundur, namun massa masih melakukan perlawanan dengan melempar botol air mineral ke arah petugas yang menjaga Gedung Grahadi.

 

"Kepolisian tidak memberikan akses kepada kami untuk melakukan pendampingan," ungkap Fatkhul Khoir. Sementara itu, dua jurnalis menjadi korban kekerasan dan intimidasi polisi. Kedua wartawan itu adalah Wildan Pratama, wartawan Suara Surabaya, serta Rama Indra, wartawan Beritajatim.com. "Tindakan polisi tersebut membuktikan bahwa polisi tidak paham tugas jurnalis. Apa yang dilakukan polisi melanggar Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers," kata dia, Senin (24/03). Mapolrestabes Surabaya belum memberikan respons atas rangkaian insiden tersebut. “Dari kronologi yang diterima AJI Surabaya, Wildan dipaksa oleh seorang polisi untuk menghapus foto puluhan pendemo yang ditangkap dan dikumpulkan di sebuah ruangan di Gedung Negara Grahadi.” Adapun Rama, jurnalis Beritajatim.com, mengaku dipukul dan dipaksa menghapus rekaman video saat dirinya merekam tindakan sejumlah polisi berseragam dan tidak berseragam memukul dua pendemo di Jalan Pemuda. Kejadian itu terjadi sekitar pukul 18.28 WIB. Menanggapi kejadian tersebut, Ketua AJI Surabaya, Andre Yuris, mengecam keras intimidasi dan kekerasan yang dilakukan polisi terhadap jurnalis Suara Surabaya dan Beritajatim.com.

BANJIR BANDANG MEMAKAN KORBAN, MENGINGAT KUNINGAN MULAI BANJIR!!

Kuningan Mulai Banjir

Banjir Memakan Korban Jiwa




Kuningan 25 Maret 2025, Jawa Barat – Di awal bulan Maret tahun 2025 ini dihebohkan dengan beberapa berita banjir bandang yang menerjang wilayah Jabodetabekjur, seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Karawang dan Cianjur sejak 3 Maret 2025 akibat hujan deras yang mengakibatkan sungai meluap. Dilaporkan 9 orang tewas dan lebih dari 90.000 orang terpaksa mengungsi. Ketinggian air di beberapa daerah mencapai 3 meter, yang menyebabkan banyak rumah terendam dan infrastruktur rusak. Mengenai hal tersebut, mengingat beberapa dekade terakhir kota Kuningan, Jawa Barat mulai mengalami kebanjiran di beberapa daerah. Meskipun banjir tersebut tidak mencapai ketinggian yang membahayakan, namun bencana ini cukup meresahkan bagi warga sekitar.

Banjir yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh curah hujan yang tinggi pada akhir-akhir ini, tetapi juga oleh kurangnya perhatian terhadap area resapan dan penyumbatan saluran air. Masyarakat berharap adanya aturan yang lebih ketat terkait pembangunan infrastruktur untuk mencegah terulangnya bencana serupa di masa depan.Warga setempat mengatakan bahwa mereka was-was setiap kali hujan deras turun, karna kebanjiran ini dapat mengakibatkan dampak buruk jika tidak ditangani segera. Beberapa hal perbaikan sistem drainase yang lebih komprehensif agar dapat menangani curah hujan yang tinggi dengan lebih baik. yang dirasakan masyarakat Ketika wilayah mereka mulai digenangi air yaitu masalah kesehatan dikarenakan genangan air kotor dan juga beberapa aktivitas warga yang terganggu, tidak sedikit juga infrastruktur yang mulai rusak termasuk jalanan dan juga bangunan disekitar. Pemerintah Kota Kuningan masih berupaya mengambil Langkah positif dalam menangani banjir yang terjadi. Dengan beberapa usulan dari warga untuk memasang pipa resapan di setiap rumah sebagai solusi jangka Panjang dan juga mengurangi genangan air. Ada pula usulan

Semarak Ramadhan 1446 H di Desa Muktisari Penuh Nuansa Keislaman dan Kebersamaan

 

Majalengka, 24 Maret 2025 — Bulan suci Ramadhan 1446 H di Desa Muktisari, Kabupaten Majalengka, diwarnai dengan berbagai kegiatan keagamaan dan sosial yang semarak. Suasana religius terasa di setiap sudut desa, menciptakan atmosfer penuh kedamaian dan semangat ibadah di tengah masyarakat.

Salah satu kegiatan yang menjadi pusat perhatian warga adalah bazar Ramadhan yang digelar di depan Kantor Desa Muktisari. Bazar ini menyediakan beragam takjil, makanan berbuka puasa, hingga kebutuhan rumah tangga. Para pedagang, baik dari warga setempat maupun luar desa, turut meramaikan bazar tersebut.

“Alhamdulillah, tahun ini kita punya bazar Ramadhan di depan kantor desa. Tujuannya agar masyarakat dapat dengan mudah mencari takjil untuk berbuka puasa sekaligus sebagai ajang silaturahmi antarwarga,” ujar Kepala Desa Muktisari.

Buka Bersama dan Tarawih Keliling Pererat Ukhuwah

Di setiap masjid di Desa Muktisari, kegiatan buka puasa bersama dilaksanakan secara rutin. Warga datang berbondong-bondong untuk menikmati hidangan bersama sekaligus mempererat tali ukhuwah islamiyah. Suasana kekeluargaan sangat terasa dalam setiap momen kebersamaan tersebut.

Selain buka bersama, salat tarawih juga menjadi kegiatan utama di malam hari. Uniknya, desa ini mengadakan program tarawih keliling, di mana warga secara bergiliran melaksanakan tarawih di berbagai masjid yang ada. Kegiatan ini mempererat hubungan antarwarga dan memberikan pengalaman spiritual yang lebih beragam.

Kegiatan Sahur dan Program Remaja Masjid Menambah Kekhidmatan

Suasana Ramadhan semakin terasa dengan adanya kegiatan membangunkan sahur yang dilakukan secara bersama oleh warga. Suara bedug dan lantunan ayat suci Al-Qur’an terdengar di pagi hari, membangunkan warga untuk sahur dan menyiapkan diri menjalankan ibadah puasa.

Semangat mengisi bulan suci dengan kegiatan positif juga ditunjukkan oleh Ikatan Remaja Masjid Al-Falah. Mereka menyelenggarakan Kegiatan Pengisian Bulan Ramadhan (KPBR) dengan berbagai kegiatan seperti kajian agama, bakti sosial, perlombaan anak-anak, tadarusan, dan lain sebagainya.

“Kegiatan KPBR ini rutin dilaksanakan setiap Ramadhan. Tujuannya untuk menghidupkan suasana Ramadhan serta membangun hubungan yang erat antara remaja dan masyarakat,” ujar Erin, Ketua Ikatan Remaja Masjid Al-Falah.

Secara keseluruhan, Ramadhan tahun ini di Desa Muktisari diisi dengan berbagai kegiatan yang memperkuat keimanan dan kebersamaan. Partisipasi aktif masyarakat dari semua kalangan menjadikan bulan suci ini penuh makna. Pemerintah desa dan warga berharap semangat ini dapat terus terjaga dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain.

Warung Ayam Geprek Lesehan Hibar Subingah Jadi Favorit Mahasiswa dan Pekerja di Kuningan

 



Kuningan, Jawa Barat - Lesehan Hibar Subingah, sebuah warung ayam geprek yang berlokasi dekat Universitas Kuningan, menjadi pilihan favorit mahasiswa dan para pekerja. Harga yang terjangkau, porsi besar, dan varian sambal yang beragam menjadi daya tarik utama warung ini. Setiap jam makan siang, tempat ini selalu ramai dipadati pembeli.

Letak strategis warung ini menambah daya tarik tersendiri. Selain dekat dengan Universitas Kuningan, Lesehan Hibar Subingah juga berdekatan dengan Rumah Sakit Permata, Alfamart, dan Rest Area Masjid Dian Ar Rokhmat. Tak heran, pelanggannya tidak hanya mahasiswa, tapi juga pegawai rumah sakit, pekerja sekitar, hingga pengunjung yang lewat.

“Ayam geprek di deket kampus itu populer karena harganya miring, pas di kantong mahasiswa, ukurannya juga lumayan besar dan worth it.” ujar Dewi, mahasiswa Universitas Kuningan.

“Kebanyakan yang beli mah mahasiswa, terus dari rumah sakit juga, sama yang kerja.” ujar istri pemilik lesehan, yang akrab disapa teteh.

Salah satu keunggulan warung ini terletak pada pilihan sambalnya. Mulai dari sambal super pedas hingga sambal manis, pelanggan bebas memilih sesuai selera. Hal ini membuat ayam geprek tetap digemari, bahkan oleh mereka yang tidak menyukai makanan pedas. “Dari dulu varian sambel udah banyak, cuma satu aja yang diilangin yaitu sambel keju doang.” tambah teteh.

Didirikan sejak tahun 2019, Lesehan Hibar Subingah awalnya hanya ramai dikunjungi mahasiswa. Namun sejak berdirinya Rumah Sakit Permata dan hadirnya fasilitas publik lainnya di sekitar lokasi, pelanggan warung ini pun semakin beragam. Menariknya, pemilik warung dulunya adalah pekerja di tempat tersebut, dan kini menjadi penerus usaha yang terus berkembang.

“Awalnya si aa punya basic di ayam geprek, dulunya si aa kerja disini tapi sekarang si aa nerusin di sini, mulai usaha tahun 2019 terus sampai sekarang, Alhamdulillah masih rame terus sampe sekarang.” pungkas teteh.

MAHASISWA MANDIRI : PUNYA PENGHASILAN SENDIRI DENGAN FREELANCE LES PRIVAT DI TENGAH KESIBUKAN KULIAH

Kuningan, 24 Maret 2025 – Di tengah kesibukan perkuliahan, banyak mahasiswa kini memilih untuk bekerja paruh waktu dan memberikan les privat guna menambah penghasilan. Selain meringankan beban finansial, mereka juga belajar menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab, terutama bagi mahasiswa yang merantau kuliah di luar kota. 

Salah satu mahasiswa yang berhasil menjalani peran ini adalah Sri Wahyuni, mahasiswa semester enam jurusan PGMI di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung (UIN SGD Bandung) yang berasal dari Kuningan. Dalam dua tahun terakhir, ia aktif memberikan les privat untuk siswa SD dan SMP di sekitar tempat kuliahnya.

 “Ada minat mempunyai penghasilan sendiri itu karena kebutuhan sendiri juga, jadi menyesuaikan dengan gaya hidup masing-masing. Kalau dibilang mengganggu kuliah sih nggak, soalnya menyesuaikan jadwal perkuliahan. Jadi kalau tidak ada jadwal kuliah, saya bisa les privat,” ujar Sri Wahyuni.

Mahasiswa ini memanfaatkan waktu luang untuk bekerja tanpa mengganggu aktivitas akademik. Selain mendapatkan uang, ia juga belajar keterampilan yang akan berguna di dunia kerja nanti. Meski sibuk bekerja, ia tetap berusaha menjaga keseimbangan antara akademik dan pekerjaan. Ia berharap pengalaman ini bisa menjadi bekal untuk masa depan yang lebih baik.


 

PERMINTAAN SAYURAN MENINGKAT: MENAMBAH STOK ATAU MENAIKKAN HARGA?

 

Tingginya permintaan sayuran memicu dilema di kalangan pedagang kecil untuk menentukan strategi yang paling menguntungkan selama bulan ramadan di tahun 2025.

Nanggela, Cidahu - Bulan Ramadan adalah bulan yang dinanti-nanti oleh banyak pelaku usaha, terutama mereka yang bergerak di bidang pangan. Pangan menjadi kebutuhan utama bagi ibu rumah tangga dalam menghadapi bulan puasa. Salah satunya adalah Ibu Ini, seorang penjual sayur di Desa Nanggela yang mengalami kenaikan omzet sejak memasuki bulan Ramadan.

Menurutnya, permintaan sayuran dan kenaikan omzet mulai terasa sejak awal Ramadan. “Kenaikan tersebut mulai dirasakan sejak awal Ramadan, omzetnya mulai bertambah dan modal pun ikut bertambah,” ujarnya. Tahun-tahun sebelumnya pun mengalami hal serupa, permintaan sayuran selalu meningkat saat bulan Ramadan tiba.

Sayuran memang menjadi bahan baku utama yang banyak digunakan selama bulan Ramadan. Selain sebagai sumber nutrisi yang penting, sayuran juga memiliki manfaat kesehatan yang sangat baik, seperti vitamin, mineral, dan serat yang diperlukan tubuh setelah seharian berpuasa. Jenis sayuran yang paling laris di bulan Ramadan adalah sayur sop, kangkung, dan bayam. “Sayuran yang paling laris adalah sayur sop, kangkung, dan bayam,” kata Ibu Ini. Sayur-sayuran tersebut banyak dicari karena mudah dimasak dan sering dijadikan menu sahur yang sehat dan ringan.

Untuk memperoleh stok sayuran, Ibu Ini biasa mengunjungi Pasar Rakyat Ciawigebang, yang merupakan pusat perbelanjaan ekonomi terbesar dan terdekat dari Desa Nanggela. Setiap pagi, setelah shalat Subuh, ia bergegas menuju pasar untuk mencari sayuran segar agar bisa kembali dijual di warungnya. Namun, ia mengaku ada kendala saat mencari bahan sayuran. “Kondisi pasar yang ramai sering membuat lalu lintas macet dan menghabiskan waktu lama untuk mendapatkan sayuran yang dibutuhkan,” ungkapnya.

Pada bulan Ramadan, ibu-ibu rumah tangga yang berbelanja di warungnya cenderung membeli dua kali lipat dari biasanya. Hal ini karena mereka mempersiapkan makanan untuk sahur dan buka puasa. “Di bulan Ramadan ini, ibu-ibu belanjanya double, untuk buka puasa dan sahur persediaannya. Biasanya belanja satu kali, sekarang jadi dua kali. Jadi stok sayuran harus ditambah, dan modal juga harus ditambah,” jelasnya.

Untuk menghadapi lonjakan permintaan tersebut, penjual ini memilih untuk menambah stok sayuran. “Saya hanya menambah stok saja, kalau menaikkan harga, nanti pelanggan bisa beralih ke tempat lain yang lebih terjangkau. Jadi saya tetap menjaga harga standar,” ujarnya. Menurutnya, menaikkan harga saat permintaan meningkat bisa berdampak negatif karena pelanggan akan mencari alternatif lain yang lebih murah.

Bulan Ramadan memang menjadi kesempatan emas bagi penjual sayur untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan menambah stok dan modal, penjual ini bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan yang membutuhkan sayuran segar selama bulan puasa. Bisnis yang dijalankan pun meraih keuntungan lebih besar selama Ramadan, dan ia berharap usaha ini dapat terus berkembang dan semakin membantu masyarakat di bulan penuh berkah ini.

Banjir Pengunjung! Pasar Ramadhan Cikaso Jadi Magnet Warga Saat Sore



Cikaso, 24 Maret 2025 – Pasar Ramadhan di Desa Cikaso, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan, menjadi salah satu tempat favorit warga untuk ngabuburit menjelang berbuka. Setiap sore, pasar ini ramai dikunjungi masyarakat yang berburu takjil dan menikmati suasana di bulan suci ramadhan.

Pasar Ramadhan ini merupakan hasil inisiatif pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) setempat, sebagai upaya menata pedagang yang sebelumnya berjualan di sekitar alun-alun secara tidak teratur. Untuk menjaga ketertiban dan kebersihan, para pedagang diminta melakukan pendaftaran dengan biaya administrasi Rp20.000 serta iuran kebersihan harian sebesar Rp3.000.

Diding, salah satu pedagang sekaligus panitia, mengaku senang dengan adanya pasar ini.
“Jujur aja, sejak ada pasar Ramadhan ini, jualan saya jadi lebih laku. Bisa dua kali lipat dari biasanya. Jadi ya kerasa banget berkahnya,” tuturnya.

Menjelang Lebaran, suasana pasar makin ramai. Tak hanya jadi tempat beli makanan, pasar ini juga jadi ajang kumpul warga dan tempat bersilaturahmi. Media sosial turut berperan dalam menyebarkan informasi dan menarik perhatian pengunjung.

“Aku tahu dari Instagram. Banyak yang upload suasana pasar ramadhan ini, katanya makanannya banyak dan enak-enak. Pas aku datang, ternyata emang rame banget dan pilihannya juga banyak,” ujar Syifa, salah satu pengunjung.

Beragam makanan dijajakan di pasar ini, mulai dari makanan tradisional seperti lotek dan gado-gado, hingga jajanan kekinian seperti batagor, cilok, siomay, telur gulung, dan dimsum. Aneka minuman segar seperti es teller, es tongji, dan es campur juga menjadi favorit pengunjung.

Ahmadi, petugas keamanan setempat, mengatakan bahwa pengunjung mulai berdatangan sejak pukul 16.00 WIB.
“Kalau sore tuh mulai rame, apalagi deket-deket buka puasa. Menjelang Lebaran, makin padat lagi. Kita siaga terus buat jaga keamanan. Biasanya juga sambil ngingetin pengunjung buat hati-hati sama barang bawaannya,” katanya.

Keberadaan Pasar Ramadhan di Desa Cikaso tidak hanya memudahkan masyarakat dalam mencari hidangan berbuka, tetapi juga berdampak positif terhadap ekonomi pedagang lokal. Tradisi ini diharapkan dapat terus berlangsung dan menjadi bagian dari semarak Ramadhan yang dinanti warga setiap tahunnya.

Minggu, 23 Maret 2025

Berbicara, Modal Utama dalam Berwirausaha selain Biaya

UNIKU, Senin (24/03/2025). Berwirausaha bukan hanya soal modal uang, tetapi juga kemampuan berbicara. 

Hal ini disampaikan dalam acara Latihan Kepemimpinan Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HIMA PBSI) di Aula FKIP Universitas Kuningan.

Acara tersebut menghadirkan dua pemateri, yaitu Tifani Kautsar, M.Pd., dan Luthfi Ahmad Fadilah, M.Pd., yang menekankan bahwa keberhasilan dalam dunia usaha sangat ditentukan oleh kemampuan komunikasi.

"Berbicara adalah modal kuat untuk kita berwirausaha, karena mahasiswa PBSI memiliki kekuatan dalam bidang bahasa," ujar Luthfi Ahmad Fadilah. Ia menambahkan, dalam berwirausaha, proses awal yang harus dilakukan adalah berbicara menyampaikan ide, menjelaskan produk atau jasa, dan membangun ketertarikan.

Tifani Kautsar mencontohkan usaha jasa les privat, yang menurutnya tidak bisa berjalan tanpa komunikasi yang baik sejak tahap promosi hingga pelayanan. "Apa pun jenis usahanya, pasti dimulai dengan berbicara," katanya.

Lebih lanjut, kedua pemateri menjelaskan bahwa kemampuan berbicara membantu membangun relasi, memperluas jaringan, dan menjalin kerja sama. Dalam dunia bisnis, jaringan yang kuat adalah kunci sukses. Komunikasi yang baik memungkinkan pengusaha untuk meyakinkan pelanggan, menjelaskan keunggulan produk, memahami kebutuhan pasar, serta melakukan negosiasi dengan lebih efektif.

Secara singkat, berbicara bukan hanya keterampilan dasar, tetapi juga pondasi penting dalam membangun usaha. Tak heran jika banyak pengusaha sukses dikenal sebagai komunikator andal.

Pentingnya Mematuhi Aturan di Pesawat dan Tanggung Jawab Petugas Bandara dalam Menjaga Keselamatan Penerbangan

 



Kuningan, 24 Maret 2025 Keselamatan penerbangan adalah hal yang tidak bisa ditawar, dan sangat bergantung pada kepatuhan semua pihak baik penumpang maupun petugas bandara. Ketidakpatuhan terhadap aturan dapat membahayakan banyak nyawa dan mengganggu operasional penerbangan.

Menurut Muhammad Bagas Dirgantara, menyebut kata "bom" di dalam pesawat merupakan pelanggaran berat yang bisa berujung pada hukuman pidana dan pencatatan nama pelaku dalam daftar hitam. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, yang menyatakan bahwa setiap ancaman, termasuk secara verbal, bisa menyebabkan penerbangan dibatalkan atau ditunda demi keamanan.

Selain itu, pelanggaran lain yang kerap terjadi antara lain penggunaan ponsel tanpa mode pesawat, tidak menggunakan sabuk pengaman, dan membawa bagasi kabin berlebihan. Meski terlihat sepele, pelanggaran tersebut bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Muhammad Bagas Dirgantara juga menjelaskan bahwa keselamatan di pesawat menjadi tanggung jawab awak kabin, termasuk pilot, pramugari, dan pramugara. Sementara itu, di bandara, keselamatan dijaga oleh berbagai unit seperti AvSec yang mengawasi keamanan lingkungan, ATC yang mengatur lalu lintas udara, AMC yang memantau pergerakan pesawat di apron, dan ARFF yang siap menghadapi kondisi darurat seperti kecelakaan atau kebakaran.

Untuk meningkatkan kesadaran, maskapai telah menayangkan video edukatif mengenai aturan penerbangan dan barang terlarang. Namun, penumpang juga diharapkan aktif memahami dan mematuhi peraturan demi keselamatan bersama.


Sabtu, 22 Maret 2025

Kenaikan Harga Menjelang Lebaran Pedagang dan Pembeli Sama- Sama Terbebani

 




Pasar Kepuh, Kuningan, 23 Maret 2025 Menjelang Idul Fitri, harga sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan signifikan hingga mencapai 20 persen. Kondisi ini mengharuskan pedagang untuk menaikkan harga jual agar tidak merugi, sementara masyarakat, khususnya pembeli, harus merogoh kocek lebih dalam untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Diki, pemilik Toko Sembako Aris, menyebutkan beberapa bahan pokok yang mengalami lonjakan harga meliputi beras, telur, gula, minyak goreng, emping, dan kacang. Menurutnya, kenaikan ini disebabkan oleh tingginya permintaan menjelang Lebaran, sementara pasokan terbatas.

“Kenaikannya bisa mencapai sekitar 20 persen. Misalnya, harga beras yang biasanya Rp13.000 per kilogram, sekarang naik menjadi Rp14.000. Meskipun perbedaannya hanya Rp1.000 atau Rp2.000, itu sangat signifikan bagi konsumen,” ujar Diki.

Diki mengakui bahwa dampak dari kenaikan harga ini dirasakan oleh kedua belah pihak. “Kalau harga naik, kita juga harus naikin harga jualnya biar nggak rugi, tetapi pembeli juga mengeluh karena harus bayar lebih mahal,” tambahnya.

Selain itu, Diki menjelaskan bahwa untuk mengatasi dampak dari kenaikan harga ini, dirinya menyimpan modal dalam bentuk tabungan yang bisa digunakan saat kondisi pasar tidak menentu. Ia juga berharap harga-harga kembali stabil setelah Lebaran.

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, harga-harga sembako biasanya akan kembali turun sekitar tiga minggu hingga satu bulan setelah Lebaran. "Semoga kali ini juga bisa kembali normal seperti biasanya," tutupnya.



Ramadan Membawa Ramai, Pedagang Sayur Lansia di Pasar Cikijing Kewalahan Layani Pembeli


Majalengka, 23 Maret 2025 — Memasuki bulan suci Ramadan, aktivitas di Pasar Cikijing, Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka, tampak jauh lebih padat dari hari-hari biasa. Warga mulai memadati pasar sejak pagi hari demi mendapatkan kebutuhan pokok untuk sahur dan berbuka puasa. Lonjakan jumlah pembeli ini pun berdampak langsung pada pedagang-pedagang sayur yang menjadi tujuan utama masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dapur. Salah satu pedagang yang merasakan langsung dampaknya adalah Ijah (65), seorang penjual sayur yang sudah berdagang di Pasar Cikijing. Pada Senin, 23 Maret 2025, Ijah mengaku kewalahan menghadapi membludaknya pembeli yang datang sejak sebelum matahari terbit. Lapaknya yang biasanya sepi di pagi hari, kini penuh sesak dengan pelanggan yang datang silih berganti. “Baru jam 3 pagi sudah banyak yang datang. Biasanya jam segitu masih santai. Sekarang buka lapak langsung diserbu,” ujar Ijah.. Ia mengaku harus menambah stok dan mempercepat pelayanan agar bisa melayani seluruh pelanggan dengan baik. Lonjakan ini bukan tanpa sebab. Ramadan memang selalu menjadi momen di mana kebutuhan masyarakat meningkat, terutama untuk bahan makanan segar. Menu sahur dan berbuka yang lebih variatif membuat belanja harian tak terhindarkan. Selain itu, sebagian masyarakat memilih berbelanja pagi-pagi sekali agar tidak kehabisan barang, dan juga menghindari cuaca panas di siang hari. Proses lonjakan pengunjung sudah mulai terasa sejak hari pertama Ramadan. Namun, lonjakan paling tinggi terjadi di pertama puasa, saat masyarakat mulai lebih aktif mempersiapkan berbagai hidangan berbuka dan sahur. Tak hanya pembeli yang bertambah, pedagang musiman dari luar daerah pun mulai berdatangan dan membuka lapak dadakan di area pasar. Situasi ini menambah keramaian sekaligus tantangan bagi pedagang tetap seperti Ijah. Selain harus bersaing dengan pedagang baru, ia juga harus melayani pelanggan dengan lebih cepat dan tetap menjaga kualitas dagangan. "Saya bawa barang dua kali lipat dari biasanya, tapi tetap saja cepat habis." Ujar Ijah Menanggapi kondisi ini, pengelola pasar memberikan imbauan kepada seluruh pedagang agar tetap menjaga ketertiban, kebersihan, serta tidak menaikkan harga secara tidak wajar. Mereka juga meminta kerjasama dari semua pihak agar aktivitas jual beli tetap berjalan lancar dan nyaman bagi semua. Meski lelah, Ijah mengaku tetap bersyukur. Ramadan memang menjadi momen rezeki tersendiri bagi para pedagang. “Capek, iya. Tapi alhamdulillah, bisa dapat penghasilan lebih. Yang penting pembeli puas dan saya masih kuat,” ujarnya sambil tersenyum lelah namun tulus.

8 Hari Menjelang Idul Fitri, Pedagang Pakaian di Pasar Kepuh Keluhkan Penurunan Pendapatan Akibat Persaingan Online Shop



Kuningan, 23 Maret 2025 – Delapan hari menjelang Idul Fitri, para pedagang pakaian di Pasar Kepuh keluhkan penurunan pendapatan yang drastis. Maraknya belanja melalui toko online, membuat pasar tradisional semakin sepi pembeli, dan berdampak langsung pada penghasilan pedagang.
Opa Mustofa, salah satu pedagang pakaian di Pasar Kepuh, mengungkapkan bahwa pendapatan penjualan jauh lebih baik pada 6 tahun sebelumnya sebelum pandemi Covid-19. Sejak pandemi, pembeli mulai beralih ke toko online, berakibat pendapatan menurun drastis sekitar 90% hingga saat ini. Jika sebelumnya ia bisa melayani sekitar sepuluh pembeli per hari, kini hanya dua sampai tiga pembeli yang datang. Menurutnya, penjualan online menjadi tantangan besar bagi para pedagang di pasar. Ia mengakui bahwa kemudahan transaksi online dan harga yang lebih rendah membuat pembeli enggan datang ke pasar. Sementara itu, pedagang di pasar justru kesulitan mempertahankan harga karena biaya operasional tetap tinggi, Meski demikian, pedagang tetap berusaha mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk dengan mengikuti perkembangan zaman agar tetap memiliki pelanggan. Beberapa pedagang masih memiliki pelanggan tetap yang membeli dalam jumlah besar untuk dijual kembali ke desa-desa. “Alhamdulillah kita masih ada pelanggan buat bakul. Jadi, pembeli menjual lagi ke desa-desa, karena kalau penjualan ngecer kadang sulit untuk sekarang”, ujar Opa Mustofa. Keluhan para pedagang tuai harapan besar agar adanya regulasi yang lebih adil, seperti penetapan harga yang stabil dan sesuai pasaran. ”Saya harap, kalau bisa toko online ditutup saja, jangan ada penjualan online lagi. Kasihan pedagang di pasar sudah banyak yang gulung tikar,” ujar Opa Mustofa. ”Boleh tetap ada penjualan online, tetapi kasih harga stabil sama dengan harga pasaran, jangan turun turunin harga,” tambahnya.

"Adore You": Cerpen Karya Penulis Muda Kuningan yang Diilhami Drama Korea Populer


KUNINGANCerpen berjudul “Adore You” karya penulis muda Eglible, yang terinspirasi dari drama Korea populer “The World of the Married”, resmi dirilis dan mendapat sambutan hangat dari komunitas pembaca sastra Indonesia. Dengan mengangkat tema konflik pernikahan dalam balutan budaya Korea yang kental, cerpen ini berhasil menarik perhatian berkat pendekatannya yang emosional dan realistis.

Drama “The World of the Married” sendiri merupakan salah satu drama Korea dengan rating tertinggi sepanjang sejarah televisi kabel Korea Selatan. Kisahnya yang menggambarkan pengkhianatan dalam rumah tangga menjadi landasan inspiratif bagi Eglible dalam menulis “Adore You”.

Tokoh utama cerpen ini, Park Jimin dan Jung Jiyeon, digambarkan menghadapi berbagai dinamika pernikahan yang kompleks. Menurut Eglible, kekagumannya terhadap penggambaran karakter yang realistis dalam drama tersebut mendorongnya untuk mengembangkan kisah dengan versi dan konflik yang berbeda dalam cerpen ini.
“Ketika pertama kali menonton ‘The World of the Married’, saya langsung terpukau dengan dinamika emosi yang ditampilkan. Saya ingin menyampaikan pesan serupa melalui cerpen saya, namun dengan pendekatan yang khas dan karakter yang baru,” ujar Eglible dalam wawancara.
Cerpen ini mulai ditulis pada Juni 2021, di tengah masa pandemi Covid-19, dan rampung setahun kemudian setelah melalui proses penulisan, revisi, dan penyempurnaan. Isolasi sosial justru memberi ruang bagi sang penulis untuk mendalami alur cerita dan pengembangan karakter secara lebih fokus.

Latar cerita “Adore You” berpusat di kota Seoul, Korea Selatan, menampilkan kehidupan metropolitan serta sisi gelap industri hiburan Korea yang sering luput dari perhatian. Cerpen ini mengusung genre fan fiksi idol Korea dengan sentuhan budaya yang kuat dan atmosfer kota yang mendetail.

Pengembangan karakter menjadi salah satu fokus utama dalam cerpen ini. Eglible mengungkapkan bahwa tokoh-tokoh dalam ceritanya mengalami transformasi emosional yang mendalam, mencerminkan perjalanan hidup dan perjuangan dalam membangun kembali hubungan yang retak.

Tantangan terbesar dalam proses penulisan adalah tahap editing, termasuk menjaga konsistensi alur, penggunaan diksi yang tepat, serta menulis dialog yang terasa alami. Selain itu, Eglible juga mengaku sering menghadapi writer’s block, namun tetap berusaha menjaga semangat dengan melakukan aktivitas yang memancing inspirasi baru.

“Menulis itu soal ketekunan dan kesabaran. Saya percaya bahwa dengan dedikasi, semua rintangan bisa dilalui,” tambahnya.

Peluncuran cerpen ini diharapkan bisa menjadi kontribusi positif bagi dunia sastra Indonesia, sekaligus menunjukkan bahwa karya lokal mampu bersanding dengan budaya global. Dengan popularitas K-Drama yang terus meningkat di Indonesia, “Adore You” diproyeksikan akan mendapat tempat di hati pembaca dari berbagai kalangan.


Simpang Empat Purwawinangun: Surganya Takjil, Nerakanya Lalu Lintas?



KuninganMenjelang waktu berbuka puasa, arus lalu lintas di simpang empat Kelurahan Purwawinangun, Kuningan, mengalami kepadatan bahkan kemacetan. Warga yang ngabuburit dan berburu takjil memadati kawasan tersebut, sementara itu banyaknya pedagang kaki lima yang menjajakan jajanan khas Ramadhan menambah sesaknya jalan. Kondisi ini diperparah oleh beberapa oknum yang parkir sembarangan sehingga mengganggu kelancaran lalu lintas.

Aipda Mulyono dari Satlantas Polres Kuningan beserta jajaran mengungkapkan bahwa pihaknya rutin melakukan pengamanan dan pemantauan lalu lintas di kawasan tersebut. “Peran kami berupa pemantauan seumpama arus masih sepi. Kemudian apabila arus sudah mulai meningkat dan terjadi keramaian, maka kami melakukan pengamanan arus lalu lintas atau rekayasa lalu lintas,” ujar Mulyono (Minggu, 23/3/2025).
Menurutnya, kemacetan disebabkan oleh tingginya antusiasme masyarakat untuk mencari takjil, serta menjamurnya pedagang di sepanjang trotoar dari berbagai arah simpang empat tersebut. Lokasi itu dianggap strategis dan sudah menjadi tradisi tahunan. Namun, tingginya volume kendaraan dan aktivitas masyarakat seringkali menyebabkan kecelakaan ringan, seperti tersenggol kendaran maupun senggolan antar kendaraan, meskipun tidak menimbulkan luka serius.
“Harapan kami sebagai petugas lalu lintas, masyarakat yang ngabuburit, mencari takjil, atau berbelanja ke swalayan bisa lebih tertib, mematuhi peraturan, dan tidak parkir sembarangan agar semuanya berjalan lancar,” pungkas Mulyono.

Jumat, 21 Maret 2025

Anak Usia 10 Tahun Tenggelam dan Terbawa Arus di Sungai Sadamantra Kuningan, di Temukan Setelah 6 Hari

Kuningan, Jawa Barat – Seorang anak bernama Ananda Akbar berusia 10 tahun tenggelam dan terbawa arus di Sungai Sadamantra, Kuningan, pada Sabtu (15/3/2025) setelah berusaha menyelamatkan sandal temannya yang hanyut. Kejadian ini terjadi saat ia tengah bermain air bersama lima teman seusianya.

Menurut keterangan saksi, sebelum kejadian, Ananda Akbar dan kelima temannya bermain di lokasi yang dikenal sebagai "Tempat Adu Merpati" sekitar pukul 10.00 WIB. Menjelang waktu Dzuhur, ia berteduh di sebuah ruko di Pasar Sadamantra. Setelah hujan reda, tak jauh dari ruko tempat mereka berteduh, ia dan kelima temannya menyeberang ke sungai untuk bermain air.


"Dia tenggelam karena bantuin sandal temannya yang hanyut. Mungkin sudah takdirnya, nasibnya harus kecelakaan di situ. Dia hanyut ke parit lalu terbawa arus," ujar Pak Syahrikan, perangkat desa yang juga Wakil Ketua Mitra Makmur.

Saat Ananda Akbar tenggelam dan terseret arus, teman-temannya berteriak meminta pertolongan. Lalu ada seorang warga bernama Pak Hadim, yang sering membeli pisang ke Sembawa, mendengar teriakan anak-anak itu.

"Ada bapak-bapak yang suka beli pisang ke Sembawa, namanya Pak Hadim. Dia yang menelepon saya dan memberi tahu ada anak yang hanyut. Saat itu saya sedang tidur, dia menelepon sekitar pukul 13.00 siang," ujar Pak Syahrikan.

Upaya pencarian dilakukan selama enam hari hingga akhirnya korban ditemukan di daerah Katiga, Ciniru, pada Jum’at (21/3/2025) dalam kondisi tubuh yang sudah membengkak dua kali lipat dari ukuran normal.

“Alhamdulillahnya Bapak Bupati Kuningan termasuk Ibu Wakil Bupatinya takziah datang ke rumah Ananda Akbar,” ujar Pak Syahrikan. Kejadian ini juga dapat menjadi pengingat bagi masyarakat agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di sekitar sungai, terutama di musim hujan yang meningkatkan risiko arus deras, serta menasihati anak-anak kita yang memang sering bermain jauh.


Toko Bunga Kuningan Banjir Pesanan Sambut Pelantikan Bupati Kuningan 2025

 

KUNINGAN – Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., dan Tuti Andrian, S.H., M. Kn., resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kuningan periode 2025–2030 pada Kamis, 20 Februari 2025 di Istana Negara, Jakarta. Pelantikan tersebut memberi dampak positif yang signifikan bagi pelaku usaha lokal, salah satunya Toko Bunga Kuningan yang dikelola oleh Naelin Alviana. Toko bunga ini mengalami lonjakan pesanan karangan bunga dari berbagai instansi dan perusahaan sejak tiga hari sebelum acara pelantikan.

Meskipun pada saat itu Bupati dan Wakil Bupati masih melakukan retret di Magelang, pengiriman karangan bunga tetap berlangsung ke Kantor Bupati Kuningan sebagai bentuk ucapan selamat dan sukses dari berbagai pihak.

Tiga hari sebelum acara pelantikan, pesanan karangan bunga mulai mengalami lonjakan. Namun, pelantikan yang awalnya dijadwalkan pada Februari 2025 diundur ke Maret 2025, karena masih ada hasil Pilkada serentak yang berproses di Mahkamah Konstitusi (MK). Perubahan jadwal yang mendadak membuat pemilik usaha harus bekerja secara ekstra.

“H-3 sebelum pelantikan sudah mulai banyak pesanan yang masuk. Kami kewalahan karena tidak prepare terlebih dahulu, sehingga pengiriman berlangsung selama satu sampai tiga hari,” ujar Naelin Alviana, pemilik Toko Bunga Kuningan.

Sebagian besar pesanan karangan bunga berasal dari kantor, instansi pemerintahan, dan perusahaan. Selain itu, ada juga pemesanan dari perorangan, serta pihak-pihak dari luar daerah yang turut mengirimkan ucapan selamat.

“Dominan pemesanan dari kantor, instansi pemerintahan atau dari nama perusahaan. Nama perorangan juga ada, tapi hampir semua perusahaan atau instansi pemerintahan mengucapkan selamat dan sukses, termasuk dari luar kota juga ada,” jelas Naelin.

Karangan bunga yang dipesan melalui Toko Bunga Kuningan dan toko-toko lainnya dipajang di Kantor Bupati Kuningan, yang menjadi lokasi utama acara pelantikan.

“Untuk tempatnya di Kantor Bupati,” kata Naelin singkat.

Meningkatnya permintaan karangan bunga dalam acara ini disebabkan oleh pelantikan yang merupakan peristiwa penting dan berlangsung lima tahun sekali.

“Karena acara ini acara penting, acara yang besar juga dan acara ini terjadinya sangat jarang hanya lima tahun sekali. Mungkin di kesempatan ini, banyak perusahaan atau instansi pemerintahan yang ingin mengucapkan selamat dan sukses untuk Bapak dan Ibu Bupati yang terpilih,” ujar Naelin.

Untuk mengatasi lonjakan pesanan, Toko Bunga Kuningan menambah tenaga kerja sementara guna mempercepat produksi dan pengiriman pesanan.

“Biasanya kami mengerjakan pesanan satu sampai tiga orang saja. Tetapi karena permintaannya banyak kita menambah tenaga kerja yang sudah berpengalaman dan mampu mengejar waktu. Namun, jika tetap tidak terkejar kita biasanya menyarankan untuk pengiriman besok atau mencari toko bunga yang lain yang di luar daerah, karena yang di dalam daerah sudah pasti padat juga,” ungkap Naelin.

Pelantikan Bupati Kuningan 2025 bukan hanya menjadi momen politik penting, tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi pengusaha lokal. Toko Bunga Kuningan menjadi salah satu bisnis yang merasakan manfaat dari acara ini, meskipun dihadapkan dengan tantangan dalam memenuhi pesanan yang membludak secara mendadak.

 

Kuliner Kaki Lima, Rasa yang Menghidupkan Harapan

Di sela-sela deru kendaraan dan riuh kota yang tak pernah benar-benar tidur, sepasang tangan sibuk menata dagangan di atas trotoar sempit. T...