Majalengka, 23 Maret 2025 — Memasuki bulan suci Ramadan, aktivitas di Pasar Cikijing, Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka, tampak jauh lebih padat dari hari-hari biasa. Warga mulai memadati pasar sejak pagi hari demi mendapatkan kebutuhan pokok untuk sahur dan berbuka puasa. Lonjakan jumlah pembeli ini pun berdampak langsung pada pedagang-pedagang sayur yang menjadi tujuan utama masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dapur. Salah satu pedagang yang merasakan langsung dampaknya adalah Ijah (65), seorang penjual sayur yang sudah berdagang di Pasar Cikijing. Pada Senin, 23 Maret 2025, Ijah mengaku kewalahan menghadapi membludaknya pembeli yang datang sejak sebelum matahari terbit. Lapaknya yang biasanya sepi di pagi hari, kini penuh sesak dengan pelanggan yang datang silih berganti. “Baru jam 3 pagi sudah banyak yang datang. Biasanya jam segitu masih santai. Sekarang buka lapak langsung diserbu,” ujar Ijah.. Ia mengaku harus menambah stok dan mempercepat pelayanan agar bisa melayani seluruh pelanggan dengan baik. Lonjakan ini bukan tanpa sebab. Ramadan memang selalu menjadi momen di mana kebutuhan masyarakat meningkat, terutama untuk bahan makanan segar. Menu sahur dan berbuka yang lebih variatif membuat belanja harian tak terhindarkan. Selain itu, sebagian masyarakat memilih berbelanja pagi-pagi sekali agar tidak kehabisan barang, dan juga menghindari cuaca panas di siang hari. Proses lonjakan pengunjung sudah mulai terasa sejak hari pertama Ramadan. Namun, lonjakan paling tinggi terjadi di pertama puasa, saat masyarakat mulai lebih aktif mempersiapkan berbagai hidangan berbuka dan sahur. Tak hanya pembeli yang bertambah, pedagang musiman dari luar daerah pun mulai berdatangan dan membuka lapak dadakan di area pasar. Situasi ini menambah keramaian sekaligus tantangan bagi pedagang tetap seperti Ijah. Selain harus bersaing dengan pedagang baru, ia juga harus melayani pelanggan dengan lebih cepat dan tetap menjaga kualitas dagangan. "Saya bawa barang dua kali lipat dari biasanya, tapi tetap saja cepat habis." Ujar Ijah Menanggapi kondisi ini, pengelola pasar memberikan imbauan kepada seluruh pedagang agar tetap menjaga ketertiban, kebersihan, serta tidak menaikkan harga secara tidak wajar. Mereka juga meminta kerjasama dari semua pihak agar aktivitas jual beli tetap berjalan lancar dan nyaman bagi semua. Meski lelah, Ijah mengaku tetap bersyukur. Ramadan memang menjadi momen rezeki tersendiri bagi para pedagang. “Capek, iya. Tapi alhamdulillah, bisa dapat penghasilan lebih. Yang penting pembeli puas dan saya masih kuat,” ujarnya sambil tersenyum lelah namun tulus.
Sabtu, 22 Maret 2025
Home »
berita
» Ramadan Membawa Ramai, Pedagang Sayur Lansia di Pasar Cikijing Kewalahan Layani Pembeli
Ramadan Membawa Ramai, Pedagang Sayur Lansia di Pasar Cikijing Kewalahan Layani Pembeli
Kuliner Kaki Lima, Rasa yang Menghidupkan Harapan
Di sela-sela deru kendaraan dan riuh kota yang tak pernah benar-benar tidur, sepasang tangan sibuk menata dagangan di atas trotoar sempit. T...

0 komentar:
Posting Komentar