Minggu, 16 Maret 2025

Medsos di Mata Anak SD: Hiburan atau Tantangan?



Majalengka, 17 Maret 2025 – Media sosial kini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, termasuk bagi anak-anak sekolah dasar. Dengan akses yang semakin mudah, anak-anak dapat menikmati berbagai hiburan, berkomunikasi dengan teman, hingga bermain game online. Namun, apakah kehadiran media sosial lebih banyak memberikan manfaat atau justru menjadi tantangan bagi mereka?

Untuk menggali lebih dalam, kami mewawancarai seorang siswi SD bernama Tiara dari SDN Cidulang 2, Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka. Dalam wawancara yang dilakukan pada 17 Maret 2025, Tiara berbagi pengalamannya dalam menggunakan media sosial sehari hari. 

Tiara mengungkapkan bahwa dalam kesehariannya, ia sering menggunakan berbagai platform media sosial seperti TikTok, Roblox, WhatsApp, dan YouTube. Aplikasi-aplikasi ini menjadi bagian dari aktivitasnya di luar sekolah, baik untuk hiburan maupun berkomunikasi dengan teman-temannya.

Saat ditanya aktivitas yang paling sering dilakukan di media sosial, Tiara menjawab bahwa ia lebih banyak menghabiskan waktu di WhatsApp, TikTok, dan Roblox. Melalui WhatsApp, ia bisa berkomunikasi dengan teman dan keluarga, sedangkan TikTok dan Roblox menjadi sumber hiburan utamanya.

Meskipun media sosial memberikan hiburan, Tiara mengakui bahwa penggunaannya bisa berdampak pada kegiatan belajar. “Banyak memberikan hiburan, tetapi dalam pembelajaran sekolah terganggu. Saya jadi tidak terlalu fokus dalam pembelajaran,” ungkapnya. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat mengurangi konsentrasi anak di sekolah.

Pengawasan orang tua menjadi faktor penting dalam penggunaan media sosial bagi anak-anak. Tiara mengungkapkan bahwa ia diawasi oleh orang tuanya, terutama agar tidak lupa menjalankan ibadah seperti shalat dan mengaji.

Sang ibu pun memiliki pandangan yang tegas mengenai dampak media sosial bagi anak-anak seusia Tiara. “Menurut saya, media sosial lebih banyak membawa dampak negatif karena anak jadi lupa segalanya, termasuk belajar dan ibadah,” ujarnya.

Ketika ditanya tentang cara menjaga keseimbangan dalam menggunakan media sosial, Tiara menyarankan agar anak-anak belajar dan sekolah dengan rajin supaya bisa membagi waktu dengan baik.

Sementara itu, sang ibu menyarankan agar orang tua lebih bijak dalam membimbing anak-anak mereka dalam menggunakan media sosial. “Jangan terlalu lama menggunakan HP, takutnya anak malah kecanduan dan jadi malas. Sebaiknya harus dijauhkan atau dibatasi agar mereka lebih giat belajar dan lebih produktif dalam kesehariannya,” pesannya.

Media sosial memang memberikan hiburan bagi anak-anak SD, tetapi juga bisa menjadi tantangan jika tidak diawasi dengan baik. Dengan pengawasan orang tua dan pembatasan waktu yang tepat, media sosial dapat menjadi sarana yang aman dan menyenangkan tanpa mengganggu perkembangan anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk selalu mendampingi anak-anak dalam menggunakan teknologi digital agar tetap seimbang antara hiburan dan kewajiban mereka.

0 komentar:

Posting Komentar

Kuliner Kaki Lima, Rasa yang Menghidupkan Harapan

Di sela-sela deru kendaraan dan riuh kota yang tak pernah benar-benar tidur, sepasang tangan sibuk menata dagangan di atas trotoar sempit. T...