Pasar Kepuh, Kuningan, 23 Maret 2025 – Menjelang Idul Fitri, harga sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan signifikan hingga mencapai 20 persen. Kondisi ini mengharuskan pedagang untuk menaikkan harga jual agar tidak merugi, sementara masyarakat, khususnya pembeli, harus merogoh kocek lebih dalam untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Diki, pemilik Toko Sembako Aris, menyebutkan beberapa bahan pokok yang mengalami lonjakan harga meliputi beras, telur, gula, minyak goreng, emping, dan kacang. Menurutnya, kenaikan ini disebabkan oleh tingginya permintaan menjelang Lebaran, sementara pasokan terbatas.
“Kenaikannya bisa mencapai sekitar 20 persen. Misalnya, harga beras yang biasanya Rp13.000 per kilogram, sekarang naik menjadi Rp14.000. Meskipun perbedaannya hanya Rp1.000 atau Rp2.000, itu sangat signifikan bagi konsumen,” ujar Diki.
Diki mengakui bahwa dampak dari kenaikan harga ini dirasakan oleh kedua belah pihak. “Kalau harga naik, kita juga harus naikin harga jualnya biar nggak rugi, tetapi pembeli juga mengeluh karena harus bayar lebih mahal,” tambahnya.
Selain itu, Diki menjelaskan bahwa untuk mengatasi dampak dari kenaikan harga ini, dirinya menyimpan modal dalam bentuk tabungan yang bisa digunakan saat kondisi pasar tidak menentu. Ia juga berharap harga-harga kembali stabil setelah Lebaran.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, harga-harga sembako biasanya akan kembali turun sekitar tiga minggu hingga satu bulan setelah Lebaran. "Semoga kali ini juga bisa kembali normal seperti biasanya," tutupnya.
0 komentar:
Posting Komentar