Sabtu, 22 Maret 2025

8 Hari Menjelang Idul Fitri, Pedagang Pakaian di Pasar Kepuh Keluhkan Penurunan Pendapatan Akibat Persaingan Online Shop



Kuningan, 23 Maret 2025 – Delapan hari menjelang Idul Fitri, para pedagang pakaian di Pasar Kepuh keluhkan penurunan pendapatan yang drastis. Maraknya belanja melalui toko online, membuat pasar tradisional semakin sepi pembeli, dan berdampak langsung pada penghasilan pedagang.
Opa Mustofa, salah satu pedagang pakaian di Pasar Kepuh, mengungkapkan bahwa pendapatan penjualan jauh lebih baik pada 6 tahun sebelumnya sebelum pandemi Covid-19. Sejak pandemi, pembeli mulai beralih ke toko online, berakibat pendapatan menurun drastis sekitar 90% hingga saat ini. Jika sebelumnya ia bisa melayani sekitar sepuluh pembeli per hari, kini hanya dua sampai tiga pembeli yang datang. Menurutnya, penjualan online menjadi tantangan besar bagi para pedagang di pasar. Ia mengakui bahwa kemudahan transaksi online dan harga yang lebih rendah membuat pembeli enggan datang ke pasar. Sementara itu, pedagang di pasar justru kesulitan mempertahankan harga karena biaya operasional tetap tinggi, Meski demikian, pedagang tetap berusaha mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk dengan mengikuti perkembangan zaman agar tetap memiliki pelanggan. Beberapa pedagang masih memiliki pelanggan tetap yang membeli dalam jumlah besar untuk dijual kembali ke desa-desa. “Alhamdulillah kita masih ada pelanggan buat bakul. Jadi, pembeli menjual lagi ke desa-desa, karena kalau penjualan ngecer kadang sulit untuk sekarang”, ujar Opa Mustofa. Keluhan para pedagang tuai harapan besar agar adanya regulasi yang lebih adil, seperti penetapan harga yang stabil dan sesuai pasaran. ”Saya harap, kalau bisa toko online ditutup saja, jangan ada penjualan online lagi. Kasihan pedagang di pasar sudah banyak yang gulung tikar,” ujar Opa Mustofa. ”Boleh tetap ada penjualan online, tetapi kasih harga stabil sama dengan harga pasaran, jangan turun turunin harga,” tambahnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Kuliner Kaki Lima, Rasa yang Menghidupkan Harapan

Di sela-sela deru kendaraan dan riuh kota yang tak pernah benar-benar tidur, sepasang tangan sibuk menata dagangan di atas trotoar sempit. T...