Dalam beberapa bulan terakhir, satu tren video editing yang dinamakan velocity telah menyita perhatian jutaan pengguna media sosial, termasuk para penggemar K-pop yang fanatik. Efek video ini menghadirkan perpaduan tempo slow motion dan fast motion secara dramatis dalam satu klip, menjadikan konten yang semula biasa saja jadi lebih menarik dan kece! Tidak heran jika banyak idol K-pop ternama turut meramaikan tren ini, memicu viralitas yang meluas ke seluruh dunia.
Apa Itu Efek Velocity?
Kata velocity berasal
dari bahasa Inggris yang berarti kecepatan. Dalam konteks video editing,
velocity merupakan teknik mengubah kecepatan video secara dinamis pada
bagian-bagian tertentu, biasanya membuat adegan melambat dulu (slow motion)
kemudian kembali ke kecepatan normal atau bahkan dipercepat. Efek ini biasa
dipakai untuk menonjolkan momen tertentu yang ingin dibuat dramatis maupun
lucu, seperti langkah dance yang keren, ekspresi wajah, hingga transisi antar scene.
Tren
velocity memberikan dampak besar dalam dunia digital, terutama dalam
mendorong kreativitas individu. Banyak orang menyalurkan ide melalui tarian,
seni visual, atau storytelling, menghasilkan gaya dan konten yang
beragam. Tren ini juga memperkuat komunitas karena pengguna dengan minat serupa
bisa terhubung, saling mendukung, dan menyebarkan pesan positif secara cepat
dan luas. Secara sosial, velocity mendorong minat anak muda mengedit
video secara kreatif, mempererat hubungan antara penggemar dan idol, serta
menciptakan kolaborasi lintas budaya yang memperkaya budaya pop global.
Namun,
tren ini juga membawa sisi negatif. Dorongan untuk selalu tampil menarik dan
viral bisa menimbulkan tekanan mental, kecemasan, bahkan Fear of Missing Out
(FOMO) jika tidak mengikuti tren terbaru. Perbandingan sosial yang tak sehat
pun kerap terjadi, membuat kepercayaan diri menurun. Selain itu, budaya instan
yang dibawa velocity berisiko menggeser nilai-nilai tradisional menjadi
lebih permisif dan konsumtif, sehingga perlu diwaspadai agar tidak mengorbankan
identitas budaya.
Untuk
menyikapi tren ini secara bijak, penting menetapkan batasan waktu dalam
menggunakan media sosial agar terhindar dari kelelahan mental. Fokus pada
kreativitas alih-alih validasi, serta menyadari bahwa konten yang ditampilkan
belum tentu mencerminkan kenyataan, akan membantu menjaga kesehatan mental.
Selain itu, tetaplah memilih konten yang sesuai nilai pribadi dan jangan takut
mengekspresikan diri secara jujur agar media sosial menjadi ruang yang sehat,
inspiratif, dan bermakna.
Kenapa Velocity Jadi Viral dan Disukai?
Efek
velocity menciptakan interaksi visual yang dinamis dengan menghadirkan
transisi video yang tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga mampu
mempertahankan fokus penonton sepanjang tayangan. Perubahan ritme yang bisa
tiba-tiba atau perlahan membuat video terasa lebih hidup dan jauh dari kesan
monoton, sehingga sangat cocok untuk menarik minat audiens di media sosial yang
cenderung cepat bosan.
Dengan
fitur velocity, kreator memiliki kendali penuh atas tempo cerita
visualnya. Mereka dapat mempercepat bagian-bagian yang ingin ditekankan atau
memperlambat momen penting guna menambah dramatisasi. Hal ini membuka ruang
ekspresi kreatif baru dalam penyampaian emosi dan narasi, sehingga setiap video
bisa terasa unik dan sangat personal sesuai dengan gaya si kreator.
Dukungan
dari berbagai platform juga semakin mempermudah penggunaan efek velocity.
Banyak aplikasi edit video populer seperti CapCut, VN, dan Alight Motion kini
menyediakan fitur ini dengan antarmuka yang mudah digunakan, bahkan oleh pemula
sekalipun. Dengan demikian, teknik ini semakin mudah diakses dan bisa
diterapkan pada berbagai jenis konten, mulai dari vlog, video musik, hingga
materi edukasi singkat.
Efek velocity semakin dipopulerkan oleh Influencer dan idol K-pop yang menggunakan teknik ini dalam fancam, video dance, dan konten highlight mereka. Konten-konten tersebut kemudian viral di TikTok dan Instagram, sehingga mendorong lebih banyak kreator untuk meniru gaya serupa. Popularitas ini menciptakan tren baru dan memperluas jangkauan penggunaan efek velocity, sekaligus mempercepat penyebarannya dalam berbagai genre konten digital.
“Oh, kalau
ditanya soal velocity, aku sih ngerasa ini tren yang asik banget ya!
Jadi velocity itu semacam tantangan buat bikin gerakan cepat yang pas
sama beat musik. Seru aja gitu ngelihat ekspresi orang-orang, apalagi kalau
yang ikut idol, jadi makin rame!” - Nadya, 20 tahun, penggemar K-Pop dan aktif
di TikTok.
Idol K-pop yang Ikut Meramaikan Tren Velocity
Berikut
adalah beberapa idol dan grup K-pop yang telah mengunggah konten video dengan
efek velocity yang viral dan disukai penggemar:
1. Soobin TXT: Video Soobin TXT baru-baru ini viral dengan 5,9 juta penayangan dan 1,3 juta likes hanya dalam dua hari menggunakan sound “Stecu”. Dalam video itu, Soobin menampilkan koreografi yang menggemaskan meskipun sedikit tidak sinkron, justru membuat para MOA terhibur dan membanjiri kolom komentar dengan reaksi lucu dan antusias.
“HAH? Soobin Stecu? Ga expect ”, “Lancar banget lagi dia”, dan “Lucu banget velocitynya, apalagi Soobin-nya.”
2. Seok Matthew ZEROBASEONE: Seok Matthew dari ZEROBASEONE viral lewat video velocity yang diunggah 8 April 2025 dengan 2,4 juta penayangan dan 485,6 ribu likes. Penggemar antusias dan bangga karena Matthew ikut tren ini, bahkan menyebut ZB1 sebagai duta lagu Indonesia.
“Siapa sangka Matthew ikutan velocity”, “Virus ini udah sampai ke Matthew, mau request ‘Take My Hand’ velocity ”, dan “The Moo guy finally join velocity trend.”
3. Carmen dan Stella HEARTS2HEARTS: Carmen dan Stella dari HEARTS2HEARTS viral lewat video velocity yang diunggah 9 Maret 2025, dengan 30,7 juta penayangan dan 2,6 juta likes. Kehadiran Carmen, idol Indonesia, membuat penggemar bangga dan komentar penuh dukungan serta kejutan karena idol Indonesia juga ikut tren ini.
“Patah-patahnya manual ya Met”, “Carmen lebih dengar suara rakyat ketimbang DPR, mantap, lanjutkan!”, dan “Enak banget punya idol orang Indo, bisa request tren.”
4. Jungwon ENHYPEN: Jungwon dari ENHYPEN mengejutkan penggemar dengan mencoba tren velocity versi pro max saat siaran langsung di Weverse. Aksinya yang serius tapi tiba-tiba membuat penggemar terhibur dan ramai memberi pujian serta tawa, banyak yang tak menyangka dan menyesal melewatkan momen langka dari sang leader.
“mana dia langsung nyoba velocity promax lagii”, “MUKA SERIUS, GERAKAN MISTERIUS”, “ketinggalan live nya meng , oii SEKALINYA VELOCITY LANGSUNG YANG PRO MAX ”.
5. Liz IVE: Liz dari IVE menarik perhatian besar dengan video tren Stecu yang diunggah 25 April 2025, meraih 14,5 juta penayangan dan 1,5 juta likes. Penggemar, terutama Indonesia, antusias dan terkejut idol sepopuler Liz ikut tren ini, dengan komentar penuh tawa dan dukungan yang mempererat ikatan antara IVE dan fans.
“EH INI KENAPA IDOL PADA STECU NJERR”, “semua trend Indo diratakan oleh IVE”, dan “SIAPA YANG NGAJARIN KAMU LIZ.”
6. Sunghoon dan Jake ENHYPEN: Sunghoon dan Jake dari ENHYPEN menarik perhatian besar dengan video velocity yang diunggah 18 Maret 2025, meraih 48,2 juta penayangan dan 5,6 juta likes. Penggemar bereaksi syok dan antusias, tak menyangka kedua anggota ini ikut tren, dengan komentar lucu yang menunjukkan viralnya tren velocity di kalangan idol.
“LEBIH PRO DARI CARMEN,” “carmen menambahkan jake sunghoon kedalam group”, “PENASARAN BANGET TREND VELOCITY SIAPA YANG MEREKA TIRUU”
7. Kimberly VVUP: Kimberly dari VVUP, idol Indonesia pertama yang mengikuti tren velocity dengan lagu “Garam dan Madu”, langsung menarik perhatian di Weverse. Ekspresi menggemaskannya membuat video populer dan memicu kebanggaan serta candaan hangat dari penggemar, menunjukkan kedekatan kuat antara Kimberly dan penggemar Tanah Air.
“kim?,” “velocity emng dah mengalir di darah rakyat indo”, “kim ekspresi nya candu bgt anjerrr”
8. Myungjae, Sungho, Ihan, dan Taesan BOYNEXTDOOR: Myungjae, Sungho, Ihan, dan Taesan dari BOYNEXTDOOR meramaikan tren velocity dengan lagu “Bandung” dari Yura Yunita. Video yang diunggah 13 April 2025 ini telah ditonton 6,4 juta kali dan mendapat 1,3 juta likes. Penggemar antusias dengan ekspresi unik masing-masing member, dan Yura Yunita juga ikut memberi komentar lucu.
“Myungjae: hafal diluar kepala, Sungho: ngikut ajaa, Ihan: bingung dikit, Taesan: tertekan aga malu”, “leehan aa bandung, taesan barudak bandung”, “myungjae: menjiwai, emg jiwanya”
9. Mark NCT: Mark dari NCT ikut tantangan velocity saat video call fansign, memicu antusiasme besar dari penggemar yang tak menyangka. Dengan ekspresi serius namun menggemaskan, Mark sukses membuat fans heboh, dan banyak yang yakin tren ini berasal dari penggemar Indonesia. Momen langka ini dianggap layak diabadikan karena menunjukkan sisi spontan dan lucu sang idol.
“ kok dia langsung bisa sihhh”, “Carmen menambahkan mark ke dalam group”, “MUKA MARKK MIKIR BGTTT LGI”
10. Yunjin LE SSERAFIM: Yunjin dari LE SSERAFIM ikut tantangan velocity saat video call fansign, mengejutkan penggemar karena sebelumnya sempat bertanya tentang tren ini. Dengan ekspresi khas dan gaya estetik, Yunjin tampil apa adanya, memicu reaksi lucu dan heboh dari penggemar yang tak menyangka ia akan ikut tren ini.
“cewe skena disuruh velocity”, “cewek
se estetik dia velocity”, “setelah ngomong di live "what is the velocity
trend" (intinya gtu) akhirnya nyoba juga”
Tren
velocity di Tiktok merupakan gaya video yang menampilkan efek kecepatan
seperti dipercepat, diperlambat, atau diberi sentuhan dramatis. Tren ini banyak
digunakan untuk konten dance, reaksi, atau ekspresi emosional, dan semakin
populer berkat keterlibatan publik figur serta idol K-Pop, baik di Indonesia
maupun secara global, meskipun pencetus awalnya sulit ditentukan.
Perkembangan
tren velocity hingga ke idol K-Pop didorong oleh aktivitas kreatif para
penggemar yang rutin membuat konten velocity menggunakan cuplikan video idol
favorit mereka. Ditambah dengan algoritma TikTok yang mendukung penyebaran
konten viral, tren ini cepat menyebar dan menarik perhatian para idol.
Fleksibilitas gaya video velocity yang cocok untuk berbagai jenis konten
menjadikannya mudah diadaptasi oleh idol dan agensi mereka sebagai bagian dari
strategi promosi serta untuk menjaga kedekatan dengan penggemar di era media
sosial.
0 komentar:
Posting Komentar