Kamis, 26 Juni 2025

Langkah Badut, Langkah Hidup - Kisah Inspiratif di Balik Senyum yang Tak Pernah Pudar




Kuningan, 3 Juni 2025 — Di tengah riuhnya jalanan, sosok berwarna kuning cerah dengan senyuman khas badut Pikachu sering kali menyita perhatian anak-anak. Namun, di balik kostum lucu dan senyuman Pikachu itu, tersembunyi kisah perjuangan seorang pria bernama Rudi, atau yang sering dipanggil sebagai Om Badut.

Rudi, pria 31 tahun asal Sindang Agung, Kabupaten Kuningan, memulai profesinya sebagai badut sejak tahun 2020. Awalnya, pilihan ini bukanlah cita-cita, melainkan jalan cepat terhadap situasi mendesak saat pandemi COVID-19 yang membuat lapangan kerja semakin sempit. “Waktu itu cari kerja susah banget.” ungkapnya, “Jadi, saya kepikiran buat ngebadut aja, yang penting halal.”

Setiap harinya, Rudi memulai aktivitas dari jam 10 pagi hingga malam, kadang sampai pukul 9 malam tergantung cuaca. Lokasi yang selalu ia tempati adalah sekitaran SPBU, terutama SPBU Sindang Agung dan Taman Kota Kuningan, pada saat malam minggu yang cukup ramai pengunjung. Tak jarang ia juga tampil pada saat Car Free Day dan acara tertentu seperti ulang tahun anak-anak. Ia memiliki penghasilan yang tak menentu, berkisar Rp50.000 hingga Rp70.000 per hari. Namun, jika dalam acara ulang tahun bisa mencapai Rp300.000.

Meski mengenakan kostum badut tampak menyenangkan dari luar, kenyataannya tak semudah itu. Kostum yang tebal membuat tubuh cepat panas dan gerah. ”Kalau nggak biasa, sepuluh menit aja udah mau pingsan” katanya sambil tertawa. Tantangan lain yang ia alami adalah stigma sosial, beberapa orang menganggap profesi badut sebagai sesuatu yang rendah, bahkan ia pernah mengalami kejadian yang tak mengenakkan, seperti dianggap mengganggu ketertiban hingga akhirnya diusir.

Namun di balik semua itu, ada kebahagiaan sederhana yang menjadi penunjang semangat Rudi, adalah tawa anak-anak. “Kadang anak kecil suka dorong-dorong badut, kita sampai jatuh dan guling-guling… tapi itu lucu banget, malah bikin senang,” ujarnya. Dekat dengan anak-anak, membuatnya merasa menjadi bagian dari kebahagiaan mereka.

Di sisi lain, Rudi menyadari bahwa pekerjaan ini bukan sesuatu yang bisa ia jalani selamanya. Ia menyimpan harapan untuk memiliki usaha yang lebih mapan di masa depan. ”Saya nggak pengen selamanya ngebadut. Mudah-mudahan ke depannya bisa punya usaha yang lebih layak.”  ujarnya.

Meski hidupnya jauh dari kata mudah, Rudi tetap memegang teguh nilai kejujuran dan kerja keras. Ia ingin menjadi contoh bagi generasi muda. ”Pesan saya, tetap semangat dan jangan malas. Sekolah yang rajin, kejar cita-cita. Jangan sampai nyesel kayak kita-kita ini dulu.” ujarnya dengan senyum.

Kisah Rudi adalah potret nyata tentang daya juang, keteguhan hati, dan semangat bertahan di tengah kesulitan. Lewat kostum badut Pikachu, ia bukan hanya menghibur, tapi juga mengajarkan bahwa setiap kerja keras, sekecil apapun layak dihargai.


Oleh: Dzikri Dwiky Abdilah, Ilham Alparizi, Intan Chaerul Bariyyah, Lena Sulistia Agustrianti.

0 komentar:

Posting Komentar

AKU INGIN INDONESIA BEBAS DARI BULLYING DI ERA SEKOLAH MAUPUN DI DUNIA DIGITAL

Sekolah merupakan institusi penting dalam pembentukan karakter dan pengembangan potensi generasi muda. Didalam nya, siswa diharapkan mempero...