Paylater adalah sebuah opsi pembayaran yang sangat populer dalam beberapa tahun
terakhir. Layanan ini menawarkan kemudahan dalam transaksi keuangan, terutama
bagi mereka yang membutuhkan fleksibilitas
dalam mengatur pengeluaran. Dalam waktu singkat, penggunaan paylater telah mengalami pertumbuhan
pesat. Kini, hampir semua platform e-commerce, layanan transportasi online,
hingga aplikasi makanan menyediakan opsi ini.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), paylater adalah layanan pembayaran yang memungkinkan individu untuk menunda pembayaran atau berhutang, yang kemudian harus dilunasi pada waktu yang ditentukan. Dalam praktiknya, ini mirip seperti "kredit instan" yang bisa diakses langsung dari ponsel.Fenomena ini bisa kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, seorang mahasiswa yang ingin membeli tiket konser idamannya tetapi belum menerima uang kiriman bulanan dari orang tua, bisa menggunakan layanan paylater agar tetap bisa menikmati acara tersebut. Atau seorang ibu rumah tangga yang sedang belanja bulanan di e-commerce, tergoda oleh promo diskon besar dan cashback menarik cukup klik "bayar nanti", barang pun langsung dikirim.Di saat darurat pun, paylater bisa jadi penyelamat. Bayangkan kamu sedang kehabisan pulsa atau paket data di tengah malam, dan ATM terdekat tidak memungkinkan untuk diakses. Dengan paylater, kamu bisa tetap terhubung tanpa harus menunggu pagi.
Layanan ini mendapatkan daya tarik yang kuat karena berbagai alasan. Selain kenyamanan dalam bertransaksi, banyak penyedia layanan paylater menawarkan promo-promo menarik, seperti diskon langsung atau cashback yang membuat pengguna merasa lebih "untung". Tidak heran, banyak orang mulai menjadikannya pilihan utama, bahkan untuk kebutuhan kecil seperti membeli kopi kekinian atau membayar ojek online. Namun, kemudahan ini tentu harus dibarengi dengan kedisiplinan dalam mengelola keuangan. Jangan sampai karena tergoda bayar nanti, justru dompet kering di akhir bulan.
Kemudahan Menjadi Resiko
Meskipun paylater keliatanya memudahkan hidup banget,tapi sebenarnya ada risiko besar yang ngumpet di balik semua kemudahanya. Salah satu risiko paling nyata ya itu gagal bayar misalnya lu udah pakai paylater buat ini itu dari sepatu,skincare,sampe nongkrong di cafe
mahal pas tagihan dating saldo rekening malah tinggal seribu perak. Kalo gak bisa bayar tepat
waktu lu bakal kena denda dan bunga yang lumayan bikin nyesek.
Belum
lagi soal gaya hidup karena bisa bayar nanti orang jadi gampang banget check
out barang yang sebenarnya gak butuh butuh banget missal
lagi mager,scroll-scroll liat hoodie baru padahal di lemari udah numpuk,tapi
karena ada tombol “bayar nanti”,ya klik aja ujung- ujungnya barang numpuk tapi duit lenyap.
Masalah lain yang dianggap sepele
adalah soal data pribadi buat daftar paylater atau
bisa juga data temen deket biasnya alih-alih pinjem ktp nah data ini sensitive banget penyedia paylater
bakal ngecek kredit
lu dari data itu dan kalo sampai
nggak bisa bayar mereka bisa ngelaporin ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dan
kalo lu udah masuk daftar hitam alias blacklist
hidup bisa jadi lebih ribet.
Coba
bayangin lu butuh pinjaman buat modal usaha kecil,tapi di tolak bank karena
riwayat kredit lu jelek mau bikin kartu kredit juga nggak bisa bahkan beberapa
perusahaan juga sekarang mulai ngecek skor kredit buat pertimbangan rekturmen
jadi,efeknya bisa panjang banget bukan Cuma soal tagihan
doang. Kadang mereka
juga nekat pinjam
di aplikasi lain buat
nutup utang sebelumnya yang akhirnya malah bikin lingkaran setan dari satu
aplikasi ke aplikasi lain dan makin lama makin dalam jeratnya yang awalnya
pengen beli sepatu baru ujung-ujungnya malah jadi mimpi buruk bayangin aja idup lu di bayang-bayang hutang dan di terror terus menerus Debt Collector.
Makanya
penting banget buat kita bijak dan sadar sebelum klik lingkaran setan itu kalo
gak bisa bayar lebih baik tahan dulu jangan sampai demi gaya sebentar masa
depan jadi taruhan.
Solusi biar kalian tidak terjerat paylater.
· Pahami batas kemampuan finansial
sebelum kalian memutuskan untuk menggunakan paylater penting untuk memahami
kondisi keuangan,hitung dengan
cermat pendapatan bulanan dan beban pengeluaran rutin dan jangan
menggunakan paylater melebihi
batas.
· Buat daftar prioritas kebutuhan sebelum melakukan pembayaran dengan paylater utamakan pembelian yang penting dan mendesak hindari menggunakan paylater dengan kebutuhan yang tidak penting.
·Rencanakan penggunaan paylater
dengan matang sebelum memutuskan penting juga untuk kalian kapan dan bagaimana
pelunasan akan dilakukan,pertimbangkan semua aspek termasuk jatuh tempo
pembayaran dan bunga yang besar.
·Hindari juga hasutan teman-teman
sekitar kadang juga tergoda untuk meminjam paylater,karena mengorbankan kita
untuk meminjam agar teman kalian kebagian atau meminjam jadi kalian yang
menanganggung semua.
0 komentar:
Posting Komentar